Waktu 100 Menit, 110 Soal, SKD CPNS Masih Pakai Metode CAT, Ini Jenis Materinya

Waktu 100 Menit, 110 Soal, SKD CPNS Masih Pakai Metode CAT, Ini Jenis Materinya

JAKARTA - Seleksi kompetensi dasar (SKD) calon aparatur sipil negara (CASN) atau Pegawai Negeri sipil (CPNS) dimulai Kamis (2/9). Namun, belum semua instansi menggelar tes SKD-nya di hari pertama ujian. Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Satya Pratama mengatakan SKD tahun ini masih menggunakan metode computer assisted test (CAT) BKN. Peserta diberi waktu 100 menit untuk menjawab 110 soal yang terdiri atas tiga jenis materi. Meliputi 30 jenis soal tes wawasan kebangsaan (TWK), 35 materi tes inteligensi umum (TIU), dan 45 soal tes karakteristik pribadi (TKP). Namun, bagi pelamar dengan kriteria tertentu seperti pelamar penyandang disabilitas sensorik netra, diberikan tambahan durasi menjawab soal SKD selama 30 menit. https://radarbanyumas.co.id/tes-skd-cpns-di-banyumas-bersyarat-wajib-vaksin-sekaligus-ada-hasil-swab/ Sebagai informasi, materi soal TWK diberikan untuk menilai pengetahuan dan kemampuan peserta dalam aspek nasionalisme, integritas, bela negara, pilar negara, dan bahasa Indonesia. Materi soal TIU akan berkaitan dengan pengetahuan dan kemampuan dalam aspek kemampuan verbal, numerik, dan figural. Sedangkan materi soal TKP untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan peserta dalam aspek pelayanan publik, jejaring kerja, sosial budaya, teknologi informasi dan komunikasi, profesionalisme, serta antiradikalisme. Mengenai pembobotan nilai, untuk materi soal TWK dan TIU, jika menjawab benar bernilai 5 dan salah/tidak menjawab bernilai 0. Sementara bobot nilai pada materi TKP bernilai paling rendah 1, paling tinggi 5, dan tidak menjawab bernilai 0. Satya mengungkapkan, pada hari pertama, kemarin (2/9), tes SKD dilaksanakan 48 instansi pusat dan daerah. Di antaranya Kementerian Pertahanan Nasional, Kementerian Luar Negeri, Kejaksaan Agung, Pemerintah Kota Depok, Kementerian Kesehatan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Ujian dilakukan di 35 titik lokasi BKN. Diakuinya, pada awal September 2021, SKD memang digelar khusus untuk titik lokasi ujian yang dimiliki BKN. Baik itu BKN pusat, kantor regional, maupun UPT BKN di daerah. Sementara untuk titik lokasi yang dimiliki instansi akan dimulai pada 14 September 2021. Satya mengimbau calon peserta ujian memperhatikan apa saja yang menjadi syarat ikut ujian. Mulai hasil negatif tes swab PCR dengan kurun waktu maksimal 2 x 24 jam atau tes antigen dengan hasil nonreaktif maksimal 1 x 24 jam. Kemudian kartu peserta, kartu tanda penduduk (KTP), kartu vaksinasi Covid-19, pensil, hingga surat deklarasi sehat. ”Kami sudah membuat panduan di medsos BKN tentang apa saja syarat yang harus dibawa. Tapi, pada prinsipnya, jangan datang terlambat,” tuturnya. Selain itu, calon peserta harus mematuhi protokol kesehatan. Peserta wajib menggunakan masker dua lapis, yang terdiri atas masker medis dan masker kain. Kemudian, peserta akan diukur suhu tubuhnya sebelum masuk ruangan. Bagi yang memiliki suhu di atas 37,3 derajat, bakal dilakukan pemeriksaan ulang sebanyak dua kali dengan jarak lima menit. Bila suhu tidak juga turun, keputusan dapat mengikuti tes bakal diserahkan ke tim kesehatan. Jika dinyatakan bisa, peserta akan ditempatkan di ruangan khusus untuk tetap melanjutkan mengikuti ujian. ”Intinya, pada dasarnya kami akan selalu mengakomodasi peserta untuk tetap bisa mengikuti ujian. Termasuk soal ketentuan vaksinasi,” jelas Satya. Terkait kewajiban vaksinasi, kata dia, diserahkan sepenuhnya kepada satgas Covid-19 dan panitia di lokasi. Terpisah, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo mengingatkan peserta dan orang tua peserta CPNS, agar tidak terjebak dengan rayuan para calo yang menjanjikan kelulusan seleksi. Hal ini ia sampaikan saat meninjau langsung hari pertama pelaksanaan tes seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS dan PPPK Non-Guru di titik lokasi BKN Pusat, Kamis (2/9). "Dalam pelaksanaan seleksi CASN 2021 tidak ada itu nepotisme. Semua peserta mendapatkan perlakuan yang sama. Selain itu, jangan percaya dengan janji-janji manis calo," kata dia dalam tayangan video yang diunggah melalui Facebook resmi BKN. Tjahjo mengatakan, saat seleksi CPNS dibuka, saat itu juga muncul para calo yang menawarkan kelulusan bagi peserta CPNS. "Mengingatkan kepada para peserta dan orang tua untuk hati-hati terhadap calo. Tiap tahun pasti ada calo, hati-hati dengan calo," ujarnya. (mia/c9/fal/jpc/bay)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: