Jemput Ponakan dari Pesantren, Mobil Terjun ke Jurang Perkebunan Teh Kembanglangit

Jemput Ponakan dari Pesantren, Mobil Terjun ke Jurang Perkebunan Teh Kembanglangit

Grafis: Ibnu Fiqri/Jawa Pos Radar Semarang Batang – Sebuah mobil berpenumpang lima orang terjun ke jurang perkebunan teh, Desa Kembanglangit, Kecamatan Blado, Senin (20/12) sore. Dua penumpang tewas di tempat. Mereka dalam perjalanan pulang usai menjemput keponakan dari Pesantren di Wonosobo. Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Hingga berita ini diturunkan, Satlantas Polres Batang tidak bisa dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut. Berdasarkan keterangan Danramil 09 Blado Kapten CPM Joko Wahyono, mobil Honda Brio berplat nomor G 8569 B itu, berjalan dari arah selatan menuju utara. Saat itu cuaca sedang hujan dan jalanan licin. “Kecelakaan tunggal itu, terjadi di perkebunan teh Desa Kembanglangit, tepatnya di atas Jembatan Sibiting,” terangnya. Mobil berjalan dari arah Banjarnegara menuju Batang, melewati jalur Dieng-Bandar. Sesampainya di turunan perkebunan teh, pengemudi tidak bisa mengendalikan laju kendaraan. Rem mobil tersebut blong hingga terjun ke jurang sedalam 40 meter. Akibatnya dua orang penumpang meninggal. Sedangkan tiga lainnya mengalami luka berat. Para korban berasal dari Desa Banjiran, Kecamatan Warungasem. Korban meninggal bernama Amriti, 70, dan Firda, 16, pelajar kelas 1 SMA. Sementara korban luka berat adalah Hakim, 55,. Mustamiroh, 50, dan M Haidan, 14. Seluruhnya dievakuasi ke RSUD Kalisari Batang. Kapten CPM Joko menjelaskan, saksi kejadian itu adalah Trimakno, 38, dan Cahyo, 48. Saat peristiwa, keduanya berada di sekitar lokasi kejadian. Mereka melihat mobil itu melaju kencang dari atas kemudian masuk jurang. Keduannya pun langsung berusaha minta tolong pada warga yang melintas. Bersama warga lain, mereka berusaha melakukan pertolongan dengan alat seadanya. Honda Brio berwarna hitam itu dalam keadaan terbalik. https://radarbanyumas.co.id/warga-yang-terjun-ke-jurang-ditemukan-meninggal/ “Evakuasi korban meninggal maupun luka-luka selesai sekitar pukul 17.00 WIB dengan alat seadanya,” imbuhnya. Hingga saat ini, mobil Honda Brio itu masih berada di lokasi kejadian. Belum bisa dievakuasi karena kondisi medan ekstrem. Salah satu kerabat korban, Mansyur, menjelaskan, korban tewas dimakamkan secara berdampingan. Pemakaman dilakukan di TPU Masin Tholabudin, Desa Masin, Kecamatan Warungasem. “Rombongan hendak pulang setelah sebelumnya menjemput Firda dari pondok di Wonosobo dan sempat mampir ke Dieng,” kata Mansyur. (yan/zal/radarsemarang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: