Mapolres Banyumas Jadi Sasaran Teror
Bersenjata Parang, Teroris Serang Tiga Polisi PURWOKERTO- Mapolres Banyumas ternyata menjadi salah satu target serangan teroris. Selasa (11/4) kemarin, seorang pria menerobos gerbang Mapolres Banyumas dengan sepeda motor yang kemudian melaju dengan kecepatan tinggi. Pelaku yang mengenakan cadar kemudian menyerang polisi dengan menggunakan parang. Aksi tersebut sontak membuat seisi markas polisi yang semula adem ayem itu berubah geger. Mapolres di Jalan Letjen Pol Soemarto tersebut kemudian diliputi ketegangan. Belakangan diketahui pelaku ialah Mohammad Ibnu Dar (22) warga Karangaren, Kutasari, Purbalingga. Seorang saksi mata Dimas Prabowo menuturkan, pelaku masuk Mapolres dari arah barat. Setelah melewati gerbang, pelaku menoleh seakan mencari sesuatu. Saat melihat seorang polisi sedang berjalan, pelaku langsung tancap gas dan menabrak polisi bernama Aiptu Ata Suparta itu. Ata tercatat sebagai anggota polisi di bagian tahanan dan titipan barang bukti Polres Banyumas. "Usai menabrak Aiptu Ata, pelaku juga terjatuh dari sepeda motor. Melihat kejadian tersebut, aya dan beberapa rekan lainnya yang belum mengerti itu serangan teroris , berusaha menolong korban," ujarnya. Pelaku yang berpakaian serba gelap dan mengenakan helm itu langsung bangun. Tak disangka, pelaku lantas mengambil sebilah parang dari dalam tas ransel yang dibawanya. Seakan tak mengenal takut, pelaku kemudian kalap dan menyerang anggota polisi lain yang hendak menolong Aiptu Ata Suparta. "Waktu itu, Bripka Irfan yang berusaha menolong Ata Suparta. Tapi Irfan langsung dikejar untuk dibacok oleh pelaku," tuturnya. Irfan mencoba menyelamatkan diri dengan berlari ke arah bagian selatan. Pelaku terus berlari mengejar Irfan sembali meneriakkan takbir. "Pelaku berlari sambil membawa pedang, dan beberapa kali meneriakkan kalimat takbir," ujar Dimas. Dimas menuturkan, tragisnya, Irfan yang berlari ke depan Mapolres kemudian jatuh tersungkur. Pelaku pun langsung menyabetkan parang ke arah Irfan. Bripka Irfan tak mau pasrah. Anggota unit Inafis itu berusaha melawan sekuat tenaga dengan menggunakan kakinya. Melihat rekannya diserang, anggota polisi lain bernama Bripka Karsono berusaha memberikan pertolongan. Posisi Bripka Karsono saat itu berada di halaman Mapolres. Namun, pelaku justru lantas menyerang hingga Karsono mengalami luka sabetan di tangan kiri. Mendengar kegaduhan tersebut, jajaran pimpinan Polres Banyumas yang sedang melaksanakan kegiatan Anev (Analisis dan Evaluasi) di lantai dua langsung turun. Kepanikan juga terlihat saat pelaku diketahui membawa dua senjata tajam untuk menyerang anggota polisi secara membabi buta. "Beberapa kali saya mendengar perintah untuk mengambil senjata, bahkan perintah agar pelaku ditembak juga terdengar. Tapi belum sempat tembakan dilepaskan, pelaku sudah berhasil diringkus polisi," papar Dimas. Aksi penyerangan ini berlangsung sangat cepat, hanya sekitar lima menit dan pelaku berhasil diamankan. Pantauan Radarmas di lokasi kejadian, peristiwa tersebut terjadi sebelum Polres Banyumas menggelar jumpa pers terkait kasus tindak pencurian. Saat itu, beberapa anggota Satreskrim Polres Banyumas juga ikut sibuk untuk ungkap kasus tersebut. Untuk mensterilkan lokasi, polisi memasang police line di area sepeda motor yang digunakan pelaku. Polisi menduga polisi membawa bom yang disimpan di sepeda motor. Tim Gegana Unit 3 Banyumas juga diterjunkan ke lokasi kejadian. Tim ini menyelidiki dan menyisir kemungkinan adanya bahan peledak. Akan tetapi, setelah tim Jihandak membuka bagasi dan mengecek sepeda motor Beat Street nopol R 3920 SV tersebut, tidak ditemukan adanya bahan peledak. Di dalam bagasi motor, hanya ada sebuah cadar hitam mirip kerudung perempuan. Tas yang dibawa pelaku, juga kosong dan hanya digunakan untuk menyimpan parang yang digunakan untuk melakukan penyerangan. (mif/syn/dis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: