Jangan Terlalu Berambisi!
Minions Incar Gelar Juara Dunia JAKARTA - Sudah 105 pekan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menduduki posisi teratas di daftar peringkat BWF. Status sebagai ganda putra terbaik dunia itu dilengkapi dengan 17 gelar BWF Tour (termasuk back-to-back All England), serta back-to-back juara BWF Tour Finals, serta satu emas Asian Games. Namun, masih ada yang kurang koleksi tersebut. Sejak dipasangkan pada 2015 silam, Minionsbegitu mereka dijulukibelum pernah sekalipun mencicip gelar juara dunia. Dua kali berpartisipasi, yakni pada edisi 2017 dan 2018, dua kali pula Marcus/Kevin hanya mencapai perempat final. Padahal, saat itu, mereka sudah berstatus ganda putra terbaik dunia. Pelatih ganda putra pelatnas Herry Iman Pierngadi menjelaskan alasan kenapa mereka gagal. Terutama di edisi terakhir tahun lalu. Kala itu, kejuaraan dunia yang digelar di Nanjing, Tiongkok, hanya berselang dua pekan dari Asian Games 2018. "Tahun lalu di Tiongkok memang itu (jadwal, red) kendalanya. Saat itu saya fokuskan mereka untuk Asian Games," ujar Herry Iman Pierngadi, pelatih pelatnas ganda putra. "Rata-rata yang berhasil di kejuaraan dunia, hancur di Asian Games," jelas Herry, kemarin. Ucapan itu tidak mengada-ada. Buktinya bisa dilihat pada capaian ganda putra Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Pasangan itu yang mengalahkan Minions di delapan besar dan sukses menembus final kejuaraan dunia. Di Asian Games, mereka hanya mencapai 16 besar. Sedangkan sang juara dunia, pasangan Tiongkok Li Jinhui/Liu Yuchen, kandas di semifinal. "Saya nggak paksa Minions di kejuaraan dunia. Saya nggak mau juga Minions hancur di multievent, apalagi saat kita jadi tuan rumah," terang pria yang dijuluki pelatih Naga Api tersebut. Tahun ini, tidak ada agenda utama lain yang diincar Minions. Mereka seharusnya bisa all out di kejuaraan dunia yang digeber di Basel, Swiss. Apalagi, sebelum event yang berlangsung pada 19-25 Agustus itu, Minions hanya mengikuti tiga kejuaraa. Yakni Indonesia Open, Japan Open, dan Thailand Open. "Bakal kami atur supaya peak performance mereka di kejuaraan dunia," kata Herry. Kendati demikian, tim pelatih mewanti-wanti agar Marcus/Kevin tidak terlalu ambisius terhadap target tersebut. Sebab, jika ternyata tidak tercapai, akan berdampak sangat buruk terhadap kondisi psikologis mereka. Belum lagi sorotan dan tuntutan masyarakat yang begitu besar. Herry mengingatkan publik pada kegagalan Minions di All England 2019. Sangat diunggulkan (dan diharapkan) untuk hat-trick, mereka malah angkat koper di babak pertama. Alhasil, penampilan mereka sempat memburuk. Mereka bangkit lagi di Badminton Asia Championship. Tapi hingga sekarang mereka belum merebut gelar lagi. Hal-hal seperti itu, imbau Herry, jangan sampai terulang. Apalagi, saat ini, persaingan begitu ketat karena sudah masuk masa kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Semua musuh pasti sangat berambisi mengalahkan Minions. Jika gagal di kejuaraan dunia dan tidak bisa bangkit, kans mereka melaju (dan merebut emas) Olimpiade bisa terancam. Bagi pasangan sekelas Minions, memang tidak banyak yang bisa diperbaiki dari segi teknik. Mereka nyaris sempurna. Maka, mengatur stamina dan kondisi psikologis bakal lebih banyak berperan dalam persiapan ke kejuaraan dunia. (feb/ful)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: