Gelar Perdana Djarum Kudus

Gelar Perdana Djarum Kudus

Hanya Bermodal Pemain Lokal BANDUNG – Djarum Superliga Badminton 2019 berakhir manis bagi tim putra Djarum Kudus. Setelah dua kali harus puas menjadi runner-up pada 2015 dan 2017, kemarin (24/2) mereka ditabalkan sebagai jawara setelah menumbangkan juara bertahan Musica Trinity. Ini menjadi gelar perdana Djarum Kudus di ajang Djarum Superliga Badminton. Tampil kurang meyakinkan pada partai pertama, tunggal putra Ihsan Maulana Mustofa tunduk kepada pebulu tangkis terbaik Indonesia saat ini Antony Sinisuka Ginting 15-21, 22-20, 18-21. Tidak terpancing dengan kekalahan tersebut, Djarum Kudus tidak terbendung dalam tiga partai selanjutnya. Diawali pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Mohammad Ahsan yang mencukur Fajar Alfian/Vladimir Ivanov dua set langsung 21-18, 21-14. Tidak seperti laga semifinal, Fajar/Ivanov melakukan banyak kesalahan sehingga menguntungkan lawan. "Yang pasti, kami nggak mikirin partai pertama. Fokus untuk pertandingan kami dan bagaimana menerapkan strategi supaya main bisa maksimal," tutur Ahsan selepas pertandingan yang berlangsung di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung. Berikutnya, aura kemenangan pun menular. Setelah kedudukan jadi 1-1, Shesar Hiren Rhustavito menjadi tumpuan selanjutnya. Dengan susah payah, dia harus mengalahkan Jonatan Christie lewat rubber set 19-21, 25-23, 21-14. Kemenangan itu semakin membuat Musica tampak tertekan. Harapan Musica satu-satunya berada di pundak pemain asing mereka, Kim Sa Rang/Lee Yong Dae. Namun, menghadapi pasangan Korea Selatan itu tidak membuat Akbar Bintang Cahyono/Berry Angriawan gentar. Sebaliknya, mereka mampu melenggang dengan mudah. Smes-smes keras yang mereka layangkan menusuk sempurna ke area pertahanan lawan. Akbar/Berry menang straight set 21-15, 21-11. "Untuk tunggal, memang lawan memiliki materi pemain yang kuat sekali. Tapi, faktanya kami bisa curi satu partai dan itu menambah kepercayaan diri tim," ucap Fung Permadi, manajer Djarum Kudus. Gelar tersebut menjadi sangat spesial bagi Djarum. Sebab, sepanjang keikutsertaan dalam ajang Djarum Supeliga, baru kali ini mereka berhasil menapaki podium tertinggi. Prestasi yang impresif mengingat Djarum Kudus hanya mengandalkan pemain binaan klub. Tanpa mendatangkan pemain asing. "Saya rasa persiapan Djarum tahun ini sangat mantap. Kita harus salut dan bangga dengan Djarum yang hanya menggunakan pemain Indonesia. Berarti pemain Indonesia tambah maju,” puji Effendy Widjaja, manajer Musica Trinity. Pada perebutan tempat ketiga, tim Jaya Raya Jakarta berhasil membungkam Berkat Abadi. Mereka menang meyakinkan 3-0. (feb/c17/cak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: