Yamaha Mengurai Masalah Mesin

Yamaha Mengurai Masalah Mesin

Semangat Rossi di Musim ke-20 SEPANG - Yamaha pernah berjaya di ajang balap MotoGP. Ya, terakhir kali, mereka menguasai balapan premium itu pada musim 2015 silam. Ketika itu, sang legenda Valentino Rossi masih bersanding bersama Jorge Lorenzo. Di akhir musim, Lorenzo di peringkat pertama dengan raihan 330 poin. Menyusul, Rossi, persis satu strip di bawah pembalap Spanyol itu yang hanya terpaut lima poin saja. Tetapi, capain apik tersebut sulit terulang, setidaknya dalam dua tahun terakhir. Tentu, mengacu apa yang dirasakan para pembalap Yamaha pada musim lalu. Tidak hanya yang dialami tim utama, kondisi yang sama juga dialami para pembalap tim satelit mereka. Musim lalu, tim garpu tala kesulitan mendeteksi problem yang menimpa Yamaha YZR M1. Masalah elektronik yang sebelumnya ditengarai menjadi masalah rupanya bukanlah problem utama. Rossi selanjutnya melakukan request untuk mengganti mesin menjadi V4 seperti Ducati ataupun Honda. Tetapi, ada secercah harapan bagi Yamaha melihat dua hasil tes pra musim di Valencia dan Jerez, Spanyol tahun lalu. Maverick Vinales, partner Rossi mencatatkan waktu tercepat di Valencia. Yakni, 1 menit, 30,757 detik. Sedangkan di Jerez, Vinales tercepat ketiga setelah Takaaki Nakagami (LCR Honda Idemitsu) dan Marc Marquez (Repsol Honda Team. "Fokus utama kami soal mesin," kata Vinales dikutip website resmi MotoGP. Saat itu, pembalap Spanyol itu menjajal motor lama musim lalu. Selanjutnya ada perubahan yang signifikan ketika dia mengganti motor dengan mesin yang baru. “Kami cukup bagus di corner, sekarang mencoba untuk meningkatkan akselerasi," beber mantan pembalap Suzuki tersebut. Selain itu, awal musim ini, perubahan juga mulai diterapkan. Pada jajaran manajemen misalnya, Kouji Tsuya digantikan Takahiro Sumi. Tsuya yang musim lalu tak mampu mengurai masalah mesin yang dialami Yamaha. Kali ini, mereka menempatkan sosok Takahiro Sumi yang punya latar belakang insinyur bidang sasis. Sementara itu, Rossi, sang veteran, kini memasuki musim ke-20 di ajang MotoGP. Sempat dua musim menunggangi mesin Ducati, The Doctor kembali bernostalgia bersama tim yang sudah memberikan tujuh gelar juara dunia MotoGP kepadanya. Khusus Rossi, dia masih bermasalah dengan cepatnya ban tergerus. Khususnya di bagian belakang. "Untuk itu, kami mencoba membuat mesin yang lebih harus untuk mengurangi tekanan ban," kata The Doctor. Setelah ditinggal Tech 3, Yamaha musim ini mempercayakan tim satelit di Petronas Yamaha SRT. Tim yang berbasis di Malaysia itu menempatkan duet Franco Morbidelli, pembalap Italia dan rookie Fabio Quartaro (Prancis). Musim lalu, Morbidelli yang membalap bersama EG 0,0 VDS hanya mampu menempati papan tengah. MotoGP 2019, dia akan merasakan sensasi baru berganti mesin Honda ke mesin Yamaha. Kedua pembalap tim satelit Yamaha itu masih belum banyak pengalaman di MotoGP. (nap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: