Bulutangkis Indonesia Darurat Tunggal Putri

Bulutangkis Indonesia Darurat Tunggal Putri

Pelatnas Masih Andalkan Stok Lama  JAKARTA - Prestasi tunggal putri Indonesia memang kurang menjanjikan sepanjang 2018. Mereka tak mampu bersaing di turnamen sekelas BWF World Tour. Ini menjadi perhatian tersendiri bagi sektor tunggal putra. Kondisi ini sebenarnya sudah berlangsung dalam satu dekade terakhir. Minimnya sumber daya pemain tunggal putri yang berkualitas juga membuat proses regenerasi terhambat. Belum lagi, saat bersaing di level internasional, mereka kerap tampil inferior. Sejauh ini, pelatnas PP PBSI masih mengandalkan empat pebulu tangkis utama stok lama. Yakni, Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, Ruselli Hartawan dan Dinar Dyah Ayustine. Mereka berempat tahun lalu menjadi kekuatan utama bagi tunggal putri Indonesia. “Prinsipnya, saya berharap tim yang kemarin dipertahankan, tapi tergantung PBSI nanti,” ujar Minarti Timur, pelatih tunggal putri Indonesia. Selain itu, Minarti juga berharap adanya pemain junior yang bisa masuk di skuad utama tahun ini. Menurutnya, ada beberapa pebulu tangkis yang memperlihatkan progres. Di sisi lain, ada juga yang masih mengalami kesulitan untuk tampil konsisten dari satu turnamen ke turnamen yang lain. Tahun lalu, seorang Gregoria Mariska yang kini punya peringkat terbaik di tunggal putri Indonesia hanya mampu menjadi juara di turnamen level Internatonal Challenge 2018. Dia mendulang gelar di Finnish Open setelah mengalahkan Ruselli Hartawan.  Hal yang sama juga diciptakan Dinar Dyah di Vietnam International 2018. Selanjutnya, khusus Gregoria dia diproyeksikan menjadi tumpuan bagi Indonesia. Khususnya menyongsong Olimpiade 2020 Tokyo. “Saya berharap 2019, mereka bisa menang di satu turnamen, minimal di Super 300,” beber Minarti. Nah, pada awal 2019 ini, ada tiga turnamen yang sudah disiapkan. Yakni, Thailand Masters 8-13 Januari, Malaysia Masters 15-20 Januari, dan Indonesia Masters (22-27 Januari). Selanjutnya, kesempatan pertama nanti diberikan kepada Fitri dan Ruselli di Thailand Masters. “Kalau Grego dia belum tahan main tiga turnamen sekaligus, makanya dia dikasih Malaysia Masters dan Indonesia Masters,” terangnya. Informasi yang didapatkan Jawa Pos, kepastian SK pelatnas terbaru bakal disampaikan hari ini. Sementara itu, Susy Susanti Kabidbinpres PP PBSI masih berpedoman pada prestasi dan attitude para pebulu tangkis pelatnas dalam menentukan promosi dan degradasi. “Yang pasti kami ingin yang terbaik juga,” katanya. (nap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: