Hanya Bersaing di Nomor Speed
KURAYOSHI – Setelah menjalani tur selama satu bulan di Tiongkok, kini tim panjat tebing Indonesia beralih ke Jepang. Tujuannya adalah untuk mengikuti Asian Championship yang berlangsung 7-11 November. Pada single event terbesar se-Asia ini, ada 11 atlet yang diberangkatkan. Mayoritas ialah atlet spesialis nomor speed. Keikutsertaan ini merupakan upaya FPTI mempertahankan tradisi. Dimana sejak menjadi tuan rumah pada 1996, Indonesia tidak pernah absen dari kejuaraan tersebut. “Kami tidak punya target khusus. Jadi untuk jam terbang anak-anak saja,” tutur Caly Setiawan, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP FPTI. Ada empat nomor pertandingan yang diikuti oleh para pemanjat Indonesia, yaitu lead, boulder, speed, dan combined. Namun, rupanya Indonesia mengalami kesulitan untuk bersaing di nomor lead dan boulder. Para atlet hanya bisa mencapai babak semifinal saja, seperti Nurul Iqamah. Tidak ada yang masuk ke partai puncak. Pencapaian ini tentu saja kabar buruk bagi Indonesia untuk menyongsong Olimpiade 2020 mendatang. Sebab, di Tokyo nanti hanya nomor combined saja yang dipertandingkan. Ini merupakan nomor kombinasi antara speed, lead, dan boulder. Sementara selama ini kans Indonesia datang dari nomor kecepatan saja. “Ini tes awal untuk persiapan kami, sebelum fokus di nomor tersebut tahun depan,” kata Hendra Basir, pelatih pelatnas yang mendampingi tim ke Jepang saat ini. Akan tetapi Hendra mengakui persaingan sangat ketat, terutama dari pemanjat Jepang dan Korea Selatan. Kedua negara ini yang merebut podium nomor kombinasi pada Asian Games 2018 lalu. (feb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: