Cari Solusi Buat Pelapis
Ganda Campuran Pasca Owi/Butet JAKARTA - Dalam sembilan tahun terakhir, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses menjadi ganda campuran andalan Indonesia di berbagai ajang. Akhir tahun ini, mereka 99% persen bakal berpisah. Ini seiring Butet-sapan karib Liliyana-yang memutuskan untuk pensiun. Lalu, pekerjaan terbesar yang harus segera diselesaikan adalah mencari ganda campuran yang menggantikan perak Owi/Butet. Sejauh ini, pasangan pelapis Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Ricky Karandasuwardi/Debby Susanto dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja juga belum begitu maksimal dalam tiga turnamen terakhir. Padahal, Juli lalu, Hafiz/Gloria sempat memperlihatkan performa yang menjanjikan dengan satu gelar di Thailand Open 2018. Tetapi, setelah itu, penampilan mereka justru menurun. Termasuk di French Open pekan ini. Mereka harus tersingkir lebih awal, setelah kalah dari pasangan Hongkong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, 18-21, 9-21. Richard Mainaky, pelatih ganda campuran Indonesia berharap banyak kepada Hafiz/Faizal. Bahkan, mereka juga diproyeksikan sebagai ganda campuran untuk menyongsong Olimpiade Tokyo 2020. Tahun depan, mereka akan diuji coba dulu di SEA Games Filipina. “Wajib, itu mereka harus turun di situ dulu, untuk melihat batas kemampuan mereka,” terangnya. Richrad sempat kaget dengan pencapaian Hafiz/Faisal di Thailand Open 2018 lalu. Namun, dengan kondisi yang ada saat ini, secara teknis dia akan tetap menyiapkan evaluasi bagi mereka. Sedangkan, Praveen/Debby dan Ricky/Debby juga tetap dalam pantauan. Sementara itu, pasca tidak berpasangan dengan Butet, Owi juga sudah disiapkan partner baru. Dia adalah Della Destiara Haris, pebulu tangkis ganda putri yang akan dicoba bermain dengan Owi di Hongkong Open 13-18 November mendatang. Sepekan berikutnya, mereka juga dijadwalkan untuk tampil di Korea Masters. Dalam hal ini, Richard memutuskan untuk mencoba Della karena faktor kematangan. “Owi ini pemain sudah matang, Della juga begitu, tinggal cari pasnya,” beber Richard. Selain itu poin Owi dan Della juga masih cukup realistis untuk bisa bersaing di turnamen yang cukup bergengsi. Setidaknya tidak dimulai dari babak kualifikasi.Sementara itu, ini bukan pertama kalinya bagi Della bermain di ganda campuran. Pada 2015 silam, dia sempat dicoba main bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Hafiz. Tipikal permainan Della yang merupakan pemain depan tentu mendukung rencana tim ganda campuran. “Kalau di ganda putri lebih dituntut bisa rapi depan dan belakang. Kalau di ganda campuran harus maksimal di depan net,” ujarnya. Della menyatakan tantangan terbesar bagi dia adalah menggantikan peran Butet yang sudah menjadi legenda di ganda campuran dunia. “Kami masih ada waktu berlatih sebelum turun di Hongkong Open,” sebutnya. Meskipun demikian, Della tetap akan tampil dua kaki. Yakni di ganda campuran juga di ganda putri. Tetapi, dia tetap membuka pikirannya, bila memang punya potensi untuk tampil di ganda campuran. Apalagi untuk bersaing menuju Olimpiade Tokyo 2020. (nap)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: