Tenang, Jangan Terprovokasi

Tenang, Jangan Terprovokasi

KONTROL emosi kudu dilakukan para pemain timnas U-23 Indonesia ketika bertanding dalam babak 16 besar Asian Games 2018 melawan Uni Emirat Arab (UEA) sore ini. Sebab, ada enam pemain Garuda Muda yang telah mengantongi satu kartu kuning. Mereka adalah kiper Andritany Ardhiyasa ketika melawan Taiwan (12/8), Saddil Ramdani saat menghadapi Palestina (15/8), serta Stefano Lilipaly, Febri Hariyadi, Hansamu Yama, dan I Putu Gede Juni Antara tatkala melawan Hongkong (20/8). Kebetulan, mereka semua merupakan pemain reguler. Efeknya akan mengurangi kekuatan Indonesia U-23 saat lolos ke babak berikutnya apabila kembali terkena kartu kuning sore nanti. ’’Kami telah meminta anak-anak untuk tenang dan tidak mudah terprovokasi. Jaga spirit dan hati-hati,’’ kata asisten pelatih Indonesia U-23 Bima Sakti. Bima menilai, mereka tidak bisa mengendalikan soal kartu kuning. Di lapangan, pemain lebih berperan. Karena itu, tugas staf pelatih ialah mengingatkan. ’’Untungnya, di tim semua pemain sama. Apabila memang ada yang harus digantikan, penggantinya juga harus siap,’’ jelasnya. Lilipaly mengakui bahwa satu kartu kuning yang dikantonginya bakal berpengaruh kepada cara bermainnya sore nanti. Sebab, satu kesalahan fatal bisa membuatnya absen pada perempat final. ’’Ya saya akan hati-hati, tapi tetap mencoba bermain dengan hati. Saya tidak akan mengendurkan sedikit pun perlawanan,’’ paparnya. Senada dengan itu, Putu Gede mengatakan, meski dihantui akumulasi kartu, dirinya tidak akan bermain setengah-setengah. Tetap mencoba tenang dan menjalankan instruksi pelatih dengan baik. ’’Semoga suporter juga memberikan dukungan total kepada kami. Dukung kami terus,’’ ujarnya. (rid/c4/ham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: