Fokus Lawan Pertama Dulu

Fokus Lawan Pertama Dulu

NANJING – Kejuaraan dunia 2018 dimulai hari ini (30/7). Beberapa pemain Indonesia sudah harus bertanding pada hari pertama. Mereka adalah dua tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani, serta ganda putra Wahyu Nayaka/Ade Yusuf Santoso. Plus dua pasang ganda campuran Yantoni Edy Saputra/Marsheilla Gischa Islami dan Ronald Alexander/Annisa Saufika. Kemarin, mereka telah menjalani sesi latihan Nanjing Youth Olympic Games Sport Park Arena, Nanjing, Tiongkok. Dengan skuad berisi mayoritas pemain junior, PP PBSI tidak memasang target khusus. Hanya ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya yang diproyeksikan menjadi juara. Nomor lain diharapkan membuat kejutan. Misalnya ganda putri dan ganda campuran. ''Kami akan fokus ke lawan pertama dulu,'' jelas Gischa, pemain ganda campuran. Dia dan Yantoni bakal berhadapan dengan pasangan Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue. Mereka belum pernah saling bertemu. ''Pemain Eropa tipe mainnya berbeda dengan Asia. Mereka biasanya lebih suka bermain dengan bola-bola ke belakang,'' lanjut dia. Wajar jika Gischa enggan berbicara tentang peluang mereka lebih lanjut di turnamen elite ini. Sebab, dia dan Yantoni berstatus debutan. Dia tentu happy dan bertekad memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Sementara itu, Gregoria dan Fitriani bakal bertemu dengan lawan-lawan yang setara. Gregoria yang berperingkat 22 BWF menghadapi Kirsty Gilmour. Pebulu tangkis asal Skotlandia itu hanya dua peringkat di bawahnya. Sedangkan Fitriani, si peringkat 41, berjumpa Linda Zetchiri asal Bulgaria yang di posisi 42 BWF. Keempatnya sama-sama belum pernah bertemu. Di sisi lain, dari ajang Akita Masters di Jepang, bayangan merebut tiga gelar melayang. Dari tiga yang masuk final, Indonesia hanya mampu meraih satu gelar. Yakni lewat ganda putra yang diwakili Akbar Bintang Cahyono/Moh Reza Pahlevi. Mereka menumbangkan wakil tuan rumah Hirokatsu Hashimoto/Hiroyuki Saeki dua game langsung 21-16, 21-6. ''Senang, bersyukur tentunya bisa menang. Melawan pemain senior Jepang tidak mudah,'' tutur Akbar dalam pesan yang diterima Jawa Pos. Pemain 22 tahun itu mengaku sempat grogi di awal pertandingan melihat dukungan penonton Jepang yang memadati CNA Arena. ''Padahal jika dibandingkan serunya suporter Indonesia masih kalah,'' candanya. Di sektor tunggal putra, Ihsan Maulana Mustofa tampil antiklimaks. Dia belum mampu menjawab harapan publik tanah air untuk meraih juara di turnamen BWF Tour 100 itu. Pebulu tangkis asal Tasikmalaya itu kandas di tangan pemain Thailand Sitthikom Thammasin straight game 10-21, 13-21. Sedangkan ganda campuran Alfian Eko Prasetya/Angelica Wiratama juga kalah dari pasangan tuan rumah Kohei Gondo/Ayane Kurihara. (han/na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: