Owi/Butet Perpanjang Puasa Gelar

Owi/Butet Perpanjang Puasa Gelar

WUHAN - Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir harus berjuang lebih keras untuk mengakhiri paceklik gelar yang mereka alami. Pada final Badminton Asia Championships (BAC) 2018, Owi/Butet harus takluk dari pasangan Tiongkok, Wang Yilyu/Huang Dongping yang juga unggulan kedua pada ajang kali ini. Dengan demikian Owi/Butet hanya mendapatkan perak pada BAC kali ini setelah kalah, 17-21, 17-21. Hasil tersebut memperpanjang penantian gelar peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 silam. Terhitung sejak Indonesia Open Superseries Premier Juni 2017 silam, Owi/Butet belum lagi mendulang gelar. Terakhir, mereka berkesempatan kembali berpesta di Istora saat menembus final Indonesia Masters 2018.  Sayangnya saat itu, Owi/Butet juga tersungkur dari pasangan Tiongkok lainnya, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, 14-21, 11-21. Owi mengakui bahwa mereka kurang sabar bermain menghadapi pasangan top 3 ganda campuran BWF itu. “Lawan hari ini tifak mudah dimatikan, beda dengan lawan yang kemarin,” kata Owi dalam surat elektronik PP PBSI. Serangkaian turnamen dalam tiga bulan ke depan juga akan menjadi media persiapan bagi Owi/Butet menjelang Asian Games. Sebab, mereka masih diharapkan bisa memberikan sumbangsih bagi kontingen Merah Putih. Terlebih, saat ini kondisi ganda campuran pelapis di pelatnas juga belum menemukan konsistensi. Richard Mainaky, pelatih ganda campuran Indonesia juga sudah mengambil keputusan strategis dengan mengubah pasangan sejak awal tahun. Ricky Karandasuwardi ditarik dari ganda putra untuk berpasangan dengan Debby Susanto. Sedangkan Praveen Jordan berduet dengan Melati Daeva. Namun, sejauh ini performa mereka juga belum menjanjikan. Terkait penampilannya di final kemarin, Buteta-sapaan Liliyana-menerangkan akibat terlalu fokus dalam permainan mereka malah memainkan pola monotan “Memang yang penting itu dari pikirannya. Dapat poinnya memang susah, tapi harus lebih sabar," urainya. Dengan usia yang tidak lagi muda, 32 tahun, Butet juga diharapkan bisa lebih menjaga kondisi fisiknya. Selain Owi/Butet, masih ada Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta yang juga menempati mendulang perunggu. Itu setelah mereka berakhir di semifinal Sabtu lalu. Mereka kalah dari juara di sektor ganda putri, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Selanjutnya, Della/Rizki akan mengadu peruntungan di Australia Open 2018 pekan ini. Sementara itu, comeback luar biasa diperlihatkan tunggal putra Jepang, Kento Momota. Pebulu tangkis 23 tahun itu mampu bangkit setelah menjalani skorsing lantaran terlibat skandal judi di Jepang 2015 silam. Momota menang atas Cheng Long di laga final dengan skor akhir 21-17, 21-13 Di tunggal putri, Tai Tzu Ying, pebulu tangkis nomor 1 dunia dari Taiwan masih mendominasi hasil akhir. Dia mengalahkan pemain muda tuan rumah, Chen Yufei dalam straight game, 21-19, 22-20. Adapun all Jepang Finals yang berlangsung di ganda putri dimenangkan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Mereka mengalahkan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, 21-18, 18-21, 21-15. (nap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: