Perseru Bertahan, Semen Padang Degradasi

Perseru Bertahan, Semen Padang Degradasi

JAKARTA - Perseru Serui berhasil lolos dari zona degradasi usai mengalahkan tuan rumah Persib Bandung dengan skor 2-0 dalam pekan terakhir Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, kemarin (12/11).  Perseru yang mengejar kemenangan demi tetap bertahan di kompetisi kasta tertinggi tanah air itu, langsung bermain terbuka sejak awal pertandingan. Hasilnya pun positif, dua gol yang mereka lesatkan, masing-masing lewat Ryutaro Karube di menit ke-70 dan Silvio Escobar di menit ke-81 tidak mampu dibalas oleh tuan rumah dalam laga yang diwarnai hujan deras itu. Dengan donasi tiga poin yang berada dalam genggaman Perseru itu, membuat kemenangan 2-0 Semen Padang FC atas PS TNI di Stadion Agus Salim, Padang, dalam waktu bersamaan tidak berarti apa-apa. Kabau Sirah -- julukan Semen Padang -- harus menyusul Gresik United dan Persiba Balikpapan terdegradasi ke Liga 2 musim depan.  Dua gol Semen Padang saat membungkam The Army -- julukan PS TNI -- itu, diciptakan oleh Vendry Mofu saat laga baru berjalan empat menit, serta Marcel Sacramento lewat eksekusi tendangan penalti, tiga menit sebelum turun minum. Sayang, dua gol itu tidak menyelamatkan mereka dari degradasi.  “Saya hanya bisa berterima kasih kepada teman-teman yang bekerja keras sampai menit-menit akhir dalam pertandingan tadi. Karena dengan kerja keras itu, kami masih bisa bertahan di kompetisi kasta tertinggi tanah air," kata Escobar. "Ini adalah buah kerja keras dari semua pemain dan pengurus," timpal pemain asal Paraguay itu.  Dia mengakui bahwa, mereka sejatinya sudah bertekad untuk memberikan perlawanan keras untuk memenangkan laga tersebut. Sebab, selain untuk berusaha keras keluar dari zona degradasi, mereka juga ingin mengembalikan prediksi publik bahwa tuan rumah yang akan memenangkan laga tersebut. "Karena ini pembuktian terakhir kami," papar dia.  Di sisi lain, Syafrianto Rusli, pelatih Semen Padang tidak bisa memberikan banyak komentar selain permintaan maaf yang dia sampaikan ke masyarakat Sumatera Barat. "Kami sudah berjuang maksimal. Tapi ini adalah takdir dalam sepak bola. Saya sebagai pelatih yang bertanggung jawab atas kegagalan ini," ungkapnya. (ben)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: