Kasus Persib Dan Mitra Kukar Masuk Agenda Komdis

Kasus Persib Dan Mitra Kukar Masuk Agenda Komdis

JAKARTA - Ada dua kejadian kontroversi di pekan ke-32 Liga 1 yang masih menyisahkan misteri sampai saat ini. Masing-masing adalah aksi walk out Persib Bandung saat kalah 0-1 dari Persija Jakarta di Stadion Manahan Solo, serta penggunaan pemain tidak sah yang digunakan oleh Mitra Kukar saat menjamu Bhayangkara FC pada Jumat (3/11) lalu.  Chief Operating Oficer PT LIB (Liga Indonesia Baru) Tigorshalom Boboy mengatakan bahwa, mereka sudah menyerahkan dua kasus tersebut ke Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. "Kami sudah limpahkan kasus ini kepada Komdis. Mereka yang berwenang untuk memberikan keputusan seperti apa kepada klub di Liga 1," kata Tigor.  Menurut dia, sebagai operator, mereka hanya bertugas untuk memastikan semua pertandingan bisa berjalan sesuai dengan regulasi. Namun, terkait pelanggaran disiplin yang terjadi, itu sepenuhnya bukan kewenangan mereka. "Kami hanya bisa menyampaikan bukti-bukti di lapangan seperi apa," timpalnya.  Dalam perkembangan yang sama, Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin mengatakan, dua kasus tersebut baru akan mereka bahas pada agenda sidang Komdis terdekat, antara Rabu dan Kamis pekan ini. "Tunggu saja satu atau dua hari lagi sudah ada keputusan dari kami tentang masalah ini," kata Asep.  Tentang bagaimana pandangan Komdis terkait dua kasus tersebut, Asep tidak mau memberikan banyak komentar. Dengan alasan, mereka menganut asas colectiv colegial. "Saya perlu berbicara terlebih dahulu kepada para anggota Komdis yang lain.  Karena mereka pasti mempunyai pandangan yang berbeda-beda," tambahnya.  Di sisi lain, Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono mengatakan, untuk meminimalisir kepanikan dan perdebatan di level klub, sebaikanya PT LIB selaku operator kompetisi sudah harus mengambil langkah tegas. "Liga harus mengambil sikap," tegas Joko.  Khusus untuk kasus Mitra Kukar, surat Keputusan Komisi Disiplin PSSI, yang turun pada 28 Oktober 2017 dengan nomor 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 bahwa pemain bernama lengkap Moh. Lamine Sissoko mendapatkan hukuman larangan dua kali bermain, yaitu melawan Bhayangkara fc pada Jumat (3/11) dan Persiba Balikpapan pada 11 November mendatang, serta denda Rp 10 juta. Hukuman itu dijatuhkan karena Sissoko terbukti dengan sengaja dada pemain Pusamania Borneo FC pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, pada 28 Oktober lalu. Akibat pelanggaran keras tersebut, Sissoko diganjar kartu merah oleh wasit, dan disertai bukti-bukti yang kuat. Namun, Sisoko tetap dimainkan penuh saat Mitra menjamu Bhayangkara.  Bila protes manajemen Bayangkara FC itu dikabulkan, maka secara otomatis tim dengan julukan The Guardian itu bakal kian kukuh di puncak klasemen dengan koleksi 65 poin. Cukup berjarak dari Bali United dan PSM Makassar yang berada di poisisi kedua dan ketiga dengan sama-sama mengoleksi 62 poin. (ben)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: