Kisah Pahit Di Le Classique

Kisah Pahit Di Le Classique

2 Marseille V PSG 2 MARSEILLE – Perjalanan Neymar di kompetisi Ligue 1 bersama Paris Saint-Germain belum juga seumur jagung. Tapi apa mau dikata nasib berlaku 'jahat' kepada Neymar. Pada kesempatan ke-11 bersama Les Parisiens di musim debutnya ini, pemain 25 tahun itu diusir dari lapangan. Padahal sebelum pindah dari Barcelona, baru di musim keempatnya Neymar kena kartu merah. Kemarin (23/10) di Stade Velodrome PSG ditahan imbang oleh tuan rumah Marseille dengan skor 2-2. Kegagalan meraih poin absolut tersebut tidak menggoyahkan posisi PSG di puncak klasemen Ligue 1 yang mengumpulkan poin 26 dari sepuluh pertandingan. Neymar yang tampil perdana di Le Classique kemarin nyaris meraih keharuman nama. Pemain yang punya gaya hidup glamour tersebut mencetak gol pertama PSG pada menit ke-32. Gol tersebut merupakan yang kesepuluh kali diantara 11 penampilan bareng PSG. Satu gol PSG lain disumbangkan Edinson Cavani (90+2'). Sementara Marseille sendiri membuat gawang PSG bergetar dua kali melalui Luis Gustavo (15') dan Florian Thauvin (77'). Neymar setelah pengusiran dari lapangan oleh wasit Ruddy Buquet kepada Esporte Interativo mengatakan hukuman tersebut tidaklah adil. Neymar juga menuduh Buquet termakan aksi teaterikal para pemain Marseille. Seperti dituliskan AFP kemarin Neymar diusir Buquet setelah dianggap menanduk pemain Marseille Lucas Ocampos. “Saya mencoba bergerak setelah sebelumnya saya dilanggar oleh lawan. Saya merasa terganggu dengan adanya dorongan dari belakang,” kata Neymar. “Wasit melakukan apa yang diinginkannya yakni mengusir dari lapangan,” tambah kapten timnas Brasil itu. Sebelum terkena kartu kuning kedua pada menit ke-87, Neymar lebih dahulu kena hukuman kartu kuning pertama pada menit ke-84. Musim ini Neymar bukan pemain PSG pertama yang kena kartu merah setelah sebelumnya terkena kartu kuning. Marco Verratti pernah mengalami hal itu ketika lawan Toulouse (20/8) dan Verratti kemudian absen tiga laga. Menurut Neymar pertandingan lawan Marseille kemarin punya tensi yang tinggi seperti layaknya bertanding di Liga Champions. Sebanyak 60.140 orang menonton pertandingan kemarin. “Kami mencoba bernain seperti yang biasanya kami tampilkan. Namun di pertandingan ini PSG kurang bagus atau di bawah standar biasanya, sebaliknya Marseille tampil apik,” tutur Neymar kepada AFP. Kartu merah yang didapatkan Neymar juga mendapat protes dari entraineur PSG Unai Emery. Kepada AFP Emery berkata hukuman buat Neymar di Le Classique kemarin berlebihan. “Dia mengalami empat kali pelanggaran serius oleh lawan yang terjadi terus menerus dan lolos dari pengamatan wasit. Kartu kuning kepada Neymar tidaklah adil, dia adalah pemain yang ingin tampil di setiap pertandingan,” tutur Emery. Menurut bekas pelatih Sevilla tersebut bukan pada pertandingan kemarin saja Neymar mengalami 'kekerasan' dari lawan-lawannya. Kebiasaannya men-dribbling bola membuatnya jadi incaran tekel bek lawan. Gelandang PSG Marco Verratti yang pernah diusir juga menyatakan simpati kepada Neymar. Di pertandingan sekelas Le Classique semua hal memang bisa menjadi drama. “Kami tahu pertandingan ini menjadi laga yang rumit. Tapi kami menunjukkan karakter permainan kami dengan menyamakan skor dua kali dan pertandingan di Stade Velodrome tak pernah mudah,” ucap Verratti dalam situs resmi klub. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: