Langkah Indonesia Terhenti di Perempat Final

Langkah Indonesia Terhenti di Perempat Final

JOGJAKARTA-Langkah Tim Bulu Tangkis Indonesia di BWF World Junior Championships 2017 harus terhenti pada babak perempat final. Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan kalah 1-3 dari Tiongkok pada laga di GOR Among Rogo, Jogjakarta, Kamis (12/10). Dari empat wakil, hanya tunggal putri Gregoria Mariska, yang sukses merebut kemenangan pada partai kedua. Gregoria menang dua set atas Han Yue, 21-17 dan 21-17. Sebelumnya, pasangan ganda putra Adnan Maulana/Muhammad Shohibul Fikri kalah tiga set dari Fan Qiuyue/Wang Chan, 21-13, 18-21, 15-21. Dalam skor 1-1, Indonesia justru gagal membalikkan keadaan dan semakin tertinggal. Tunggal putra Gatjra Piliang Fiqihilahi Cupu dikalahkan Yupeng Bai, 21-16, 15-21, 13-21. Lalu, ganda putri Jauza Fadhila Sugiarto/Ribka Sugiarto kalah dua set dari Liu Xuanxuan/Yuting Xia, 9-21, 15-21. Manajer tim junior Indonesia, Susy Susanti pun angkat bicara mengenai capaian timnya tersebut. “Hari ini kami harus mengakui keunggulan tim China. Seperti yang sudah diprediski, kans kita ada di tunggal putri, ganda putri dan ganda campuran. Tapi di susunan pemain mereka ada yang rangkap. Tim Indonesia sendiri pasti juga sedih. Karena kami berharap bisa lolos,” kata Susy dalam surat elektronik PBSI. Dengan mengandalkan tiga nomor tersebut, Susy menambahkan, Indonesia sebenarnya punya peluang untuk menang di ganda putra dan tunggal putra. Penampilan dua wakil ini cukup baik di set pertama. Namun pada set kedua dan ketiga, mereka gagal mengamankan kemenangannya. “Ganda putra sebenarnya ada kesempatan. Set pertama, Adnan/Fikri bisa memberikan perlawanan, mereka bisa menang. Tapi sayang di set kedua saat poin kritis agak sedikit tegang. Set ketiga mereka di bawah tekanan. Tunggal putri, Gregoria bisa tampil maksimal. Sayang di sektor tunggal putra, kita sebenarnya punya kesempatan," urai Susy. "Pemain-pemain Indonesia pada saat set pertama mereka bisa menguasai keadaan. Tapi set kedua, pada saat mereka sudah menekan lawan, harusnya terus seperti itu. Tapi, mereka justru berganti pola, malah mati sendiri. Hal itu yang menjadi catatan buat kami,” jelas Susy. Di sektor ganda putri, Susy menyebut bahwa sebenarnya Indonesia berharap bisa menyamakan skor 2-2. Tapi sayang, sejak awal mereka tertekan, sehingga Jauza/Ribka tidak bisa mengeluarkan permainan dengan maksimal. Penampilan setiap atlet yang diturunkan, tak luput dari perhatian Susy. Ia mengatakan sudah membuat catatan khusus dari permainan para atlet tersebut. Susy juga berharap, di nomor perorangan nanti, junior Indonesia bisa bermain lebih baik lagi. “Stamina, konsentrasi, fokus, keyakinan dan keberanian, saya rasa itu yang menjadi kendala kami di pertandingan beregu kali ini. Mudah-mudahan di perorangan nanti, bisa menjadi masukan dan evaluasi agar lebih baik lagi,” pungkas Susy.(ira/JPC/bdg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: