Tepukan Ala Viking Kembali Bergaung

Tepukan Ala Viking Kembali Bergaung

2 Islandia vs Kosovo 0 REYKJAVIK – Status kejutan hanya terjadi saat Islandia lolos ke Euro untuk kali pertama pada tahun lalu di Prancis. Sebab itu kali pertama mereka berlaga di major tournament. Tidak seperti ketika Strákarnir okkar melangkah ke Piala Dunia 2018. Meski, ini kali pertama Islandia sukses lolos ke Piala Dunia sepanjang sejarahnya. Sukses ini ditentukan begitu Aron Gunnarsson dkk menuntaskan Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona UEFA setelah mengalahkan tim debutan Kosovo 2-0 di Laugardalsvöllur, Reykjavík, Selasa dini hari kemarin WIB (10/10). Gylfi Sigurdsson dan Johann Berg Gudmundsson sukses mencatatkan namanya sebagai pembeda masing-masing pada menit ke-40 dan 68. Ini kali pertama Islandia mengakhiri kualifikasi dengan tiket lolos langsung. Kesuksesan ini yang sempat tertunda ketika mereka gagal menembus babak playoff Piala Dunia 2014 begitu dikalahkan Kroasia dengan agregat 2-0. ''Selama ini saya hanya menonton (Piala Dunia), dan di tahun depan saya merasakannya,'' sebut bek kanan Birkir Mar Saevarsson, dikutip Fotbolti. Bek 32 tahun itu sudah gagal dalam dua kualifikasi. Di Piala Dunia 2010 dan 2014. Tapi, bek yang bermain di Liga Swedia bersama Hammarby itu menyebut kegagalan sebagai kunci di balik kelolosan ini. ''Pengalaman yang membuat kami lebih berhati-hati saat masa-masa krusial dan itu kami lakukan saat melawan Turki,'' klaimnya. Ya, menggilas Turki 3-0 di Istanbul itu kemenangan tandang terbesar Islandia pada laga-laga kualifikasi Piala Dunia sejak 2001 silam! Padahal, sebelum hasil itu pergerakan Islandia di klasemen grup I tidak lebih banter dibandingkan Kroasia. Nyatanya, justru Kroasia yang masuk ke zona playoff. Nah, pengalaman itulah yang membuat lolosnya Islandia kali ini tak boleh dianggap jadi kejutan lagi. Terlebih, dari komposisi skuad yang dimainkan pelatih Heimir Hallgrimsson di 10 laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 kemarin, hampir 99 persen di antaranya merupakan alumnus Euro 2016. Islandia hanya tidak menyertakan Eidur Gudjohnssen yang sudah pensiun pasca Euro di Prancis tahun lalu. Bahkan, dari 25 nama yang dipanggil Hallgrimsson saat dua laga kualifikasi kemarin, 75 persen di antaranya skuad Euro 2016. ''Padahal, saya pikir setelah Euro 2016 masa yang susah untuk mengembalikan motivasi pemain kami lagi,'' ungkap Hallgrimsson, dari situs resmi Federasi Sepak Bola Islandia (KSI). Sebab, pada turnamen mayor pertamanya itu Islandia mampu melaju sampai di perempat final sebelum dikalahkan tuan rumah Prancis 5-2. Bahkan, sebelum tersingkir, Islandia mampu melejit namanya dengan mempopulerkan Viking Thunderclap-nya setelah menahan Portugal 1-1 di fase grup, lalu menyingkirkan Inggris dari Babak 16 Besar setelah menang 2-1. Itu yang dikhawatirkan Halgrimmson bakal membuat pemainnya terlena. ''Pesta kami di Paris yang masif itu susah kami lupakan,'' ungkap pelatih yang berusia 50 tahun tersebut. Sebab itu Hallgrimsson menyebut Islandia ingin kembali bermimpi dalam Piala Dunia 2018 nanti. Tak jadi bulan-bulanan seperti halnya tim-tim debutan Piala Dunia lainnya. Islandia pun bermimpi menggaungkan lagi Viking Thunderclap-nya di Rusia seperti saat di Prancis. ''Karena kami yakin, sukses itu tidak akan terhenti dengan sendirinya. Tetapi, masih ada perjalanan panjang bagi kami untuk mencapai tujuan akhir pada Piala Dunia nanti,'' tambah Hallgrimsson. Gudni Bergsson, chairman KSI, secara terpisah pun juga ingin Islandia mencapai posisi lebih tinggi ketimbang tahun lalu. ''Tidak, kami tak pernah puas. Tapi ini realitas. Jika saya saat ini bermimpi, jangan pernah membangunkan saya,'' harap Bergsson. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: