Menganga Jelang Derby London Utara

Menganga Jelang Derby London Utara

LONDON – Modal penting didapatkan duo tim London Utara jelang pertemuan ke-184 mereka Minggu besok (30/4). Dinihari kemarin (27/4), kedua tim sama-sama mencatatkan kemenangan dengan skor semata wayang. Arsenal mempermalukan Leicester City di Emirates Stadium berkat gol bunuh diri Roberth Huth (86). Sedangkan gol jarak jauh Christian Eriksen di menit 78 bawa Spurs menggamit poin penuh di Selhurst Park, markas Crystal Palace. Bagi Arsenal, ini merupakan hattrick kemenangan sejak mereka menggunakan tiga poin saat menghadapi Middlesbrough (18/4). Dua kemenangan dibukukan di Premier League. Sedangkan satu laga lainnya ditorehkan ketika mengandaskan Manchester City di semifinal Piala FA (23/4). Seusai laga, Arsene Wenger berujar bahwa timnya langsung menggebrak sejak menit pertama. Sebab, yang dihadapi Arsenal adalah tim pragmatis, dan selalu mengandalkan serangan balik. ”Kami berusaha bermain kalem,” tutur Wenger dilansir situs resmi klub. ”Senang rasanya jika kami menang. Sebab, menang memberi Anda nilai positif yang kecil,” lanjutnya. Sayang, angka penuh yang ditorehkan oleh Meriam London itu harus dibayar mahal. Kapten sekaligus bek tengah Laurent Koscielny salah jatuh ketika menghalau bola dengan kepala. Akibatnya, dia harus ditarik keluar di menit 80 karena cedera lutut, sehingga Arsenal harus bermain dengan 10 orang lantaran jatah pergantian pemain telah habis sejak menit 75. Cederanya man of the match versi WhoScored itu bak petir disiang bolong yang menimpa Wenger, dua hari menjelang persiapan mereka kontra Spurs. Sebab, sebelumnya, Wenger harus menerima kenyataan ditinggal Shkodran Mustafi yang mengalami cedera paha saat persiapan melawan Middlesbrough. Hal itulah yang membuat Wenger kemudian berjudi dengan merubah formasi ke back three. Wenger pun tidak bisa memastikan apakah Koscielny bakal siap ketika mereka ertandang ke White Hart Lane, kandang Spurs. ”Aku belum memeriksanya,” tuturnya dikutip dari London Evening Standard. Jika nantinya bek 31 tahun itu gagal dinyatakan fit oleh tim medis, Wenger harus berpikir keras dalam mencari opsi pengganti. Sebab, stok bek tengah Arsenal kini tinggal Rob Holding, dan Gabriel Paulista. Melihat perkembangan yang ada, Le Professeur, julukan Wenger, bakal berhadapan dengan beberapa alternatif. Yang pertama, dirinya bisa mempertahankan lini belakang tetap menggunakan tiga bek. Analisis yang ada, Holding bakal dipasang sebagai libero, dengan Gabriel dan Nacho Monreal sebagai penyokong. Pilihan ini tidak akan terlalu banyak mempengaruhi organisasi permainan Arsenal. Sebab, musim ini. Sebab, Holding terbukti bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Dari 12 kali penampilannya, klub berjuluk The Gunners tersebut hanya menelan dua kekalahan. Yakni 3-4 kontra Liverpool (14/8), dan 0-2 versus Southampton di babak kelima Piala Liga (31/11). Atau, pelatih yang telah dua dekade menangani Arsenal tersebut bisa kembali menggunakan pola empat bek linier. Strategi itu sudah diterapkan dinihari kemarin, tepatnya ketika Kieran Gibbs digantikan Danny Welbeck di menit 68. Keluarnya Gibbs membuat Hector Bellerin kembali menjadi fullback kanan, dengan Monreal digeser sebagai bek kiri. Hanya, keputusan ini pun langsung membuat permainan Arsenal macet. Indikatornya bisa terlihat begitu jelas dari jumlah tembakan Arsenal. Sebelum Wenger mengganti formasi menjadi 4-2-3-1, Meriam London bisa melancarkan sembilan tembakan, dengan lima mengarah ke gawang Kasper Schmeichel. Namun, sejak beralih, mereka langsung mengendur dengan hanya mencatat tiga tembakan ngawur. Nah, pendapat berbeda diutarakan oleh eks penyerang Manchester City periode 1998-2003, Shaun Goater. Goater memprediksi bahwa Arsenal bakal mencoba gambling dengan menumpuk lima bek. Menurut pria 47 tahun itu, strategi ini bertujuan untuk meredam agresivitas bek sayap The Lilywhites, sebutan Spurs, yang terkenal cepat macam Kyle Walker atau Danny Rose. ”Wing-back Arsenal bakal berusaha untuk mematikan fullback Spurs,” kata Goater ketika menjadi pandit di Sky Sports. ”Ketika Spurs lengah, para wing-back itu bakal meledak dan menghancurkan pertahanan mereka,” lanjutnya. Terpisah, kemenangan Spurs tidak hanya membuat gap mereka dengan pemuncak klasemen sementara, Chelsea, tereduksi menjadi empat poin (78-74). Bagi Spurs sendiri, 74 angka yang mereka kumpulkan dalam 33 pekan menjadi raihan tertinggi mereka sejak 134 tahun berdirinya klub. Dan yang lebih penting, pendukung Spurs bisa terlepas dari St. Totteringham's Day, atau hari dimana Arsenal finis diatas mereka, selama 22 tahun terakhir. Sebuah prestasi yang membuat tactician Spurs, Mauricio Pochettino, sedikit ”malas” dalam menatap derby London Utara. ”Tidak lagi penting bagi kami berpikir untuk finis diatas Arsenal,” kata Pochettino kepada Daily Mirror. ”Kami sudah berpikir lebih jauh. Kami ingin terus tampil kompetitif dan menempel Chelsea,' timpalnya. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: