UEFA Waspada, Leg Kedua Bisa Membara

UEFA Waspada, Leg Kedua Bisa Membara

LYON – Laga belum dimulai. Pemain-pemain Olympique Lyon dan Besiktas juga sama-sama masih melakukan warming up. Namun, dari tribun atas yang berada di belakang gawang Fabri – penjaga gawang Besiktas – sudah berjatuhan proyektil dan kembang api. Ditengarai, aksi itu dilakukan oknum fans Besiktas. Dari situ, kondisi di Stade de Lumieres, Lyon, Kamis malam waktu setempat atau Jumat dini hari WIB (14/4) itu pun jadi makin tidak terkendali. Fans tuan rumah yang duduknya tepat di bawah tribun fans Besiktas dilanda kepanikan dan berhamburan masuk ke lapangan. Kondisi makin parah begitu di tribun atas pun terjadi perkelahian antara fans Lyon dan Besiktas. Presiden klub Lyon Jean-Michel Aulas dilansir AFP sampai harus berbicara via pengeras suara untuk menenangkan fans yang panik. Alhasil, kick off pun ditunda hingga 50 menit. Yang semula akan berlangsung mulai pukul 21.00 waktu setempat, molor menjadi 21.50. Begitu laga ini dimulai, Lyon yang memenanginya dengan skor 2-1. Ketinggalan lebih dulu sejak menit ke-15 dari tembakan Ryan Babel, Lyon membalas di menit-menit akhir. Adalah Corentin Tolisso dan Jeremy Morel yang jadi pahlawan dengan gol-golnya pada menit ke-83 dan 85. Bagi Aulas, ini bukan soal bagaimana cara klubnya melaju ke semifinal. Tapi, apa yang terjadi dengan tim dan fansnya ketika melawat ke Besiktas, pada 21 April pekan depan. ''Saya berharap UEFA segera mengambil keputusan terkait kejadian ini,'' sebutnya ketika diwawancarai stasiun televisi Prancis W9. Hingga berita ini ditulis tadi malam WIB, dari UEFA belum ada pernyataan apapun terkait dengan kejadian ini. ''Tampaknya akan sangat sulit untuk melawat ke Besiktas. Apabila kalian melihat betapa parahnya keadaan ini dari segala sisi, kami sangat mengkhawatirkannya,'' imbuh Aulas. Karena kejadian di dalam stadion kemarin hanya lanjutan dari kericuhan antar pendukung yang terjadi di luar arena sebelum laga. Apalagi, dari pihak Besiktas tidak mau disalahkan sebagai biang kerok di balik ricuh ini. Sebaliknya, mereka balik menyalahkan fans tuan rumah. Seperti yang dikemukakan surat kabar pro pemerintah Turki, Yeni Safal. ''Hooligan Lyon menyerang anak-anak,'' tulisnya, dengan satu gambar menunjukkan fans Lyon hendak memukul anak-anak. Gambar itu juga bereda di media-media Eropa lainnya, salah satunya Daily Mail. Sabah, media pro pemerintah Turki lainnya pun tidak kalah panasnya melaporkan kisruh Kamis malam itu. ''Mereka menyerang fans Turki, termasuk wanita dan anak-anak, dan dari situ fans Besiktas pun membalasnya,'' tulis Sabah. BBC melaporkan, bentrokan ini sebenarnya ada faktor dari kesalahan tuan rumah. Lyon disebut sudah menjual tiket dengan kuota cukup banyak pada fans Besiktas. Dari 60 ribu tiket, sepertiga atau 20 ribu di antaranya diperuntukkan bagi fans Besiktas. ''Menyedihkan untuk bisa melihat insiden ini. Apapun itu, kami di sini berusaha memberi kegembiraan pada orang-orang, dan Anda pun harus tetap fokus untuk itu (kans leg kedua),'' sebut pelatih Lyon Bruno Genesio, dikutip Eurosport. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: