PSG vs Barcelona: Perjodohan yang Tak Menyenangkan

PSG vs Barcelona: Perjodohan yang Tak Menyenangkan

PARIS – Hari kasih sayang dan kota Paris. Sungguh perpaduan yang romantis. Kecuali bagi fans Paris Saint-Germain (PSG) tahun ini. Tepat pada malam Valentine's Day mereka harus menjalani perjodohan yang tak menyenangkan di babak 16 besar Liga Champions; bertemu Barcelona. Sejak kaya raya karena curahan uang tak berbatas dari konglomerat Qatar pada 2011, mereka bisa membeli banyal hal. Pemain kelas dunia, prestasi domestik, tapi belum di Liga Champions. Sialnya, sering sekali mereka bertemu dengan Barcelona, termasuk dini hari nanti WIB (siaran langsung SCTV pukul 02.45 WIB). Sebelum first leg babak 16 besar dini hari nanti di Parc des Princes, selama empat tahun terakhir sudah enam kali PSG dipertemukan dengan Barcelona. Hasilnya, lebih banyak menyakitkan hati para fans ketimbang membahagiakan. Bahkan, dua kali merusak mimpi PSG ke babak berikutnya. Pada 2012-2013, secara menyakitkan mimpi PSG diakhiri Barcelona pada perempat final Liga Champions. Mereka kalah agregat gol tandang setelah imbang 2-2 di Paris dan seri 1-1 di Barcelona. Musim berikutnya klub berjuluk Les Parisiens itu bisa sedikit lega karena tak bersua Barcelona. Lalu, pada 2014-2015, Barcelona kembali mengusik mereka. Bukan hanya dua kali, melainkan empat kali. Mereka dua kali bertemu di fase grup dan dua kali di perempat final. Hasilnya, PSG dibikin tersingkir lagi setelah kalah agregat 5-1. Dan, kini, lagi-lagi Barcelona menghadang. ”Tidak ada tim yang ambil bagian di kompetisi ini dan berharap bertemu langsung dengan mereka (Barcelona, Red). Meski begitu, tetap saja bergantung kepada bagaimana cara kami membuat perubahan,” kata Maxwell, bek kiri PSG yang pernah bermain di Barcelona kepada situs resmi klub. Maxwell dan rekan-rekannya menyadari betul sulitnya mengatasi Barcelona. Dari enam kali bentrok terakhir di Liga Champions, hanya sekali mereka menang, yakni pada fase grup Liga Champions 2014-2015 di Parc des Princes, 30 September 2014, dengan skor 3-2. Sisanya, tiga kali kalah dan dua seri. Dan, selama enam pertemuan itu, tidak pernah sekalipun gawang PSG bersih dari gol para pemain Blaugrana, julukan Barcelona. Bahkan, dalam tiga bentrok terakhir, PSG kebobolan delapan gol dan hanya mampu memasukkan dua gol. Makanya, modal tak terkalahkan di kandang musim ini bukan jaminan. Ingat, dalam sembilan tahun terakhir, tak pernah sekalipun Barcelona gagal lolos dari babak 16 besar. Sedangkan PSG tak pernah melaju lebih jauh dari perempat final dalam empat tahun terakhir. Kali terakhir, PSG bisa mengatasi Barcelona di fase knockout Liga Champions terjadi pada 1994-1995. ”Tidak ada tim yang tak bisa dikalahkan, tapi betul adanya kalau mereka memang favorit. Mereka adalah tim terbaik di dunia dan Anda harus respek setiap bertemu mereka,” kata Lucas Moura, winger PSG asal Brasil sebagaimana dikutip The Associated Press. Dengan kombinasi Lionel Messi, Neymar, dan Luis Suarez, Barcelona memang sulit dihentikan. Tapi, bukan berarti tidak bisa. ”Bagi saya, tidak ada cara menghentikan Messi. Tak mungkin. Yang bisa Anda lakukan adalah membatasinya,” kata Lucas. Dia menegaskan, itu bukan berarti harus melakukan man-to-man marking kepada Messi. Apalagi, kalau Messi dimatikan, toh masih ada Neymar dan Suarez yang tak kalah mengerikannya. Suarez bahkan selalu mencetak gol dalam enam laga terakhir. ”Taktiknya adalah bagaimana membatasi bola bisa mencapainya. Kami harus benar-benar terogranisasi,” katanya. Lagipula, sekarang PSG dilatih Unai Emery yang berpengalaman menghadapi Barcelona. Meski pada awal musim sempat labil, sekarang mereka menemukan ritmenya. ”Dia (Emery, Red) banyak melakoni laga melawan Barca ketika masih melatih Sevilla. Saya pikir, dia paham celah lawan,” kata Thiago Silva, kapten PSG. Dan, ketika menjamu Barcelona, tenaga tambahan datang dari pulihnya gelandang Marco Verratti, kiper Kevin Trapp, dan bek kanan Thomas Meunier. Hanya Javier Pastore yang belum fit dan Thiago Motta yang akumulasi kartu. ”Tanpa Thiago, memang kehilangan besar. Tapi kami punya pengganti sepadan,” kata Maxwell. Di sisi lain, Barcelona yang baru saja kehilangan Aleix Vidal selama lima bulan ke depan akan kembali memainkan Sergi Roberto di posisi bek kanan. Javier Mascherano dan Arda Turan diragukan tampil karena kurang fit, sedangkan Rafinha kalau diturunkan bakal memakai topeng pelindung hidungnya yang patah. ”Selama tim ini masih di semua kompetisi, maka semua laga sangat penting. Ini adalah klub yang terlahir untuk merebut semua peluang trofi yang ada,” kata Lucas Digne, bek Barcelona yang pernah membela PSG kepada AFP. Saat ini, Barcelona telah mencapai final Copa del Rey dan berada di posisi kedua klasemen La Liga. (nic/apu/ham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: