Pedihnya Kiraly-Heaton, Senangnya Donnarumma
BUDAPEST – Dinihari kemarin (16/11), di Groupama Arena, seharusnya menjadi venue sekaligus momen yang sangat spesial bagi seorang Gabor Kiraly. Sebab, dia tidak hanya mengantarkan timnas Hungaria memungkasi perjalanan laga mereka sepanjang 2016. Lebih dari itu, inilah partai terakhirnya berseragam hijau abu-abu, warna kebesaran Hungaria, selama 18 tahun terakhir. Kiraly memang telah mengumumkan pensiun setelah dikandaskan Belgia 0-4 di 16 Besar Euro (27/6). Namun, demi menghormatinya, pelatih Hungaria Bernd Storck memanggilnya pada pertandingan terakhir tahun ini. Sayangnya, Dewi Fortuna ternyata tak merangkulnya. Menjamu Swedia, mereka harus kalah dua gol tanpa balas via Sam Larsson (30'), serta Isaac Kiese Thelin (67'). Kekalahan ini pun tidak sekedar menghentikan torehan manis Hungaria yang membukukan dua kemenangan beruntun. Namun, sepanjang empat laga uji coba, Hungaria juga tak pernah menang dengan dua kali seri dan dua kali kalah. Sejak 1998, Kiraly tercatat telah menorehkan 108 caps bersama Magical Magyars, sebutan Hungaria. Prestasi terbaik kiper yang identik dengan celana training tersebut adalah mengantarkan Hungaria menembus fase knockout pertama Euro Prancis Juni-Juli lalu. Ketika diganti di menit 88, puluhan ribu fans yang memadati Groupama Arena pun memberikan standing ovation kepada kiper 40 tahun tersebut. Kiraly pun tak kuasa menahan emosi sehingga terlihatlah matanya berkaca-kaca. ”Perasaan ini begitu terpatri kuat,” kata Kiraly seperti dilansir Hajdu Online. ”Aku senang kembali ke lapangan. Terima kasih kepada tim yang kembali mempercayaiku,” lanjutnya. Kini, dengan selesainya karir internasional, kabarnya, Kiraly juga berniat mundur total dari sepak bola. Itu setelah dirinya mengalami cedera serius ketika memperkuat Szombathely Haladas. Benarkah? ”Aku tidak tahu hal itu,” ungkap Kiraly. Dia mengatakan masih ingin membubuhkan tanda tangannya di kontrak. Namun, Kiraly melanjutkan, tubuhnya seakan memberikan sinyal yang menyatakan telah cukup. ”Kita lihat saja nanti,” ujarnya. Kepedihan juga dirasakan oleh kiper Inggris Tom Heaton. Bedanya, dia belum memutuskan pensiun dari timnas. Heaton gusar karena menggantikan Joe Hart di babak kedua, dia kebobolan dua gol di menit-menit akhir, yang membuat Spanyol mampu memasakan hasil seri 2-2 di Stadion Wembley. Dua gol La Furia Roja, sebutan Spanyol, dicetak Iago Aspas (89), dan Nolito (90). Sebelumnya, Inggris sudah unggul terlebih dahulu lewat penalti Adam Lallana di menit kesembilan, serta bomber Leicester City Jamie Vardy di jeda turun minum. Manajer Inggris, Gareth Southgate, dalam konferensi pers memilih untuk tidak menyalahkan kiper Burnley tersebut. Mantan pelatih Middlebrough dan timnas U-21 itu mengatakan, dia justru merasa puas dengan hasil yang diambil. Sebab, para pemainnya bisa mendapatkan pelajaran berharga. ”Laga berlangsung dengan ketat. Namun, aku menyukai potensi yang ada di tim ini,” lanjutnya kepada Associated Press. Jika Kiraly maupun Heaton sedih, tidak demikian halnya dengan Gianluigi Donnarumma. Kemarin, portiere 17 tahun itu mendapat caps keduanya dengan menahan imbang Jerman 0-0 di San Siro. Yang membuatnya bangga, adalah dia menggantikan sang pujaan, Gianluigi Buffon di 45 menit kedua. ”Dia selalu memberiku nasihat yang bagus,” kata Donnarumma seperti dikutip Rai Sport. ”Dia memperlakukanku seperti adiknya. Bagiku, itu sangat bagus,” sambung kiper AC Milan tersebut. (apu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: