Menanti Pertunjukan Yamaha
PHILLIP ISLAND- Juara dunia MotoGP 2016 sudah ditentukan. Di tiga seri tersisa pertunjukan akan menjadi milik Yamaha. Karena kini persaingan yang masih tersisa adalah perebutan posisi runner up antara Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi. Dua pembalap tim utama itu kini hanya terpisah 14 poin. Dengan 75 poin yang tersedia di tiga balapan terakhir semuanya masih bisa terjadi. Apalagi dengan kejadian di Motegi dimana dua pembalap Yamaha sama rentannya mengalami crash di tengah balapan. GP Australia dikenal dengan “balapan empat musim”. Cuaca sangat tidak menentu dan sulit ditebak. Ada semacam kebiasaan dari warga Melbourne dan sekitarnya termasuk di Phillip Island, sebelum pergi keluar rumah mereka wajib melihat perakiraan cuaca untuk menentukan pakaian apa yang harus dipakai. Karena kalau tidak bisa jadi akan salah kostum. Soal cuaca ini selalu menjadi bagian dari show GP Australia. ''Kau selalu bisa menikmati balapan di Australia, kecuali kalau dingin, berangin, atau bahkan hujan. Situasinya langsung berubah berbalik arah,'' ucap Lorenzo dalam jumpa pers pre race GP Australia kemarin (20/10) seperti dilansir Crash. Jika turun hujan, lanjut bintang Movistar Yamaha, beberapa titik trek akan sangat berbahaya ketika seorang rider mengalami crash. Soal persaingannya dengan Rossi, Lorenzo mengakui akan sulit mengejar defisit dan merebut posisi kedua klasemen pembalap. Itu setelah peluang emas di GP Motegi lenyap begitu saja di lima lap terakhir. Andai Lorenzo mampu finis kedua di Motegi setelah Rossi terjatuh dia akan membawa pulang poin. Dengan selisih hanya 14 poin Lorenzo bisa mengambil alih posisi runner up klasemen plus unggul enam poin. "Sekarang menjadi benar-benar sulit (mengejar Rossi) karena hanya ada tiga seri tersisa. Tapi semuanya masih mungkin, khususnya tahun ini. Kita lihat saja cuacanya besok dan bagaimana feeling-ku di atas motor," terangnya. Dia juga berharap cuaca di Phillip Island akan bersahabat sehingga balapan bisa berlangsung dengan normal dan memberikan tontotan seru bagai fans di Australia. Bagi Rossi targetnya di sisa tiga seri terakhir tidak akan muluk-muluk. Yakni finis tiga besar di Australia, Malaysia, dan Valencia. ''Motivasi terbesarku adalah berusaha semaksimal mungkin dan merebut poin,'' tutur rider Urbino, Italia tersebut. Lorenzo butuh menang di tiga seri terakhir jika ingin mengamankan posisi runner up. Dengan catatan Rossi finis kedua atau lebih rendah. Dengan selisih lima poin antara juara dan runner up, Lorenzo bisa unggul satu poin di akhir musim. Atau skenario lain, Lorenzo finis runner up di tiga seri terakhir, asal Rossi finis tak lebih tinggi dari urutan empat. Rossi mengaku menyukai dua trek Australia dan Sepang. Sedangkan Valencia bukan favoritnya. "Itu yang akan menyulitkan aku. Jadi aku harus bekerja keras untuk mendapat hasil terbaik," terangnya. Malaysia juga akan memberikan tantangan baru bagi para rider dengan aspal baru dan juga temperatur udara yang tinggi. Sedangkan di Autralia Rossi mengkhawatirkan cuaca tak menentu. Kondisi Rossi semakin sulit karena dia mengaku menderita patah jari kelingking tangan kirinya akibat kecelakaan di Motegi. Meski sudah merasa jauh membaik, Rossi masih merasa ada rasa sakit di sana. "Untuk mengendarai motor tidak terlalu sakit. Tapi ini tetal masalah," jelasnya. (cak)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: