Meriahnya Kirab Tontowi Ahmad Medapat Sambutan Hangat dan Apresiasi Seluruh Warga

Meriahnya Kirab Tontowi Ahmad Medapat Sambutan Hangat dan Apresiasi Seluruh Warga

PURWOKERTO - Peraih medali emas Olimpiade Brazil asal Banyumas, Tontowi Ahmad, Selasa (27/9) kemarin dikirab dari kediamannya di Desa Selandaka Kecamatan Sumpiuh menuju Pendopo Si Panji Purwokerto. Puluhan ribu warga Banyumas, bahkan rela menunggu rombongan yang membawa kebanggaan Banyumas tersebut di sepanjang rute perjalanan kirab. Meski dinilai sudah basi mengingat momen atau euforia olimpiade sudah terlewat hampir sebulan lalu, namun tidak menyurutkan semangat warga Banyumas untuk melihat dan bertemu secara langsung, anak asli Banyumas yang berjaya di tingkat dunia tersebut. Sebelum menyampaikan motivasi kepada seluruh audien yang terdiri atas siswa dan atlet muda bulu tangkis Banyumas, Tontowi Ahmad yang akbar disapa Owi menyatakan sangat mengapresiasi sambutan seluruh warga Banyumas mulai dari rumah hingga pendopo. Menurut dia, hal itu membuatnya bangga menjadi warga Banyumas. "Melihat animo masyarakat saya terharu. Dari semua arak-arakan yang sudah saya jalani, di sini (Banyumas, red) yang paling berkesan. Karena ini tempat kelahiran saya dan saya kecilnya juga di sini," ujarnya. Dia berharap ada regenerasi yang baik di Banyuma agar ke depan ada atlet lain asal Banyumas yang dapat mengharumkan nama Indonesia di dunia olahraga internasional. Sebab secara umum, potensi atlet di Banyumas menurutnya juga sangat baik. Bupati Banyumas, Achmad Husein mengaku sudah langsung menghubungi orang tua Owi, begitu mengetahui Owi berhasil menyabet medali emas di cabor bulu tangkis nomor ganda campuran. Namun dia mengakui memang sangat sulit, mengingat suasana saat itu masih milik nasional. "Saat itu Owi bukan hanya milik Banyumas, tetapi juga milik nasional. Namun terus dilakukan koordinasi, sampai tiga kali diundur karena bertabrakan dengan agenda Owi dan Butet lainnya," jelasnya kemarin. Kirab yang dilakukan kemarin, menurut Husein merupakan bentuk ekspresi dan apresiasi masyarakat Banyumas terhadap putra lokal yang mendunia tersebut. Menurutnya kegiatan kirab yang dilakukan kali ini bukan karena Banyumas tidak canggih dalam mengambil momen. Namun Owi memang bukan hanya milik Banyumas, tetapi milik Indonesia. "Namun ternyata ini memang disengaja oleh Owi. Katanya agar ada lebih banyak waktu untuk tinggal di Banyumas," ujarnya. Menurut Husein, yang terpenting filosofinya tidak hilang, yaitu untuk membangkitkan semangat dan motivasi anak-anak di Banyumas agar muncul Owi-Owi lain. Tidak hanya di bidang olahraga tetapi juga di bidang lainnya. (bay)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: