Atlet Panjat Tebing Senior Kabupaten Banyumas Perkuat Kota Lain

Atlet Panjat Tebing Senior Kabupaten Banyumas Perkuat Kota Lain

PURWOKERTO - Menjadi seorang atlet berprestasi tentu harus pandai-pandai memilih tempat berlabuh. Termasuk dalam hal menentukan daerah yang lebih menjamin masa depannya. Ini diterapkan oleh 4 orang atlet senior Panjat Tebing asal Kabupaten Banyumas. Pelatih Panjat Tebing Banyumas sekaligus pelatih pelatda kontingen Jawa Tengah PON XIX 2016 di Jawa Barat, Iwan Heri Setiawan atau yang akrab disapa dengan panggilan Lippo ini ketika ditemui Radarmas mengatakan ke-4 atlet senior yang dimaksud atas nama Eka Bayu Prabowo (35) memperkuat tim Jawa Barat, Ponti Hardianto (30) memperkuat tim Bali, Toni Mamiri (22) memperkuat tim Jawa Barat dan Sena Septaprina (21) memperkuat tim Kalimantan Selatan. "Yang paling senior diantara mereka yaitu Eka Bayu Prabowo. Dia sudah memanjat sejak tahun 1991 sampai sekarang. Diikuti oleh Ponti Hardianto yang memanjat dari 1997 sampai sekarang. Kalau Toni Mamiri mulai di 2002 dan Sena Septarina pada 2003," katanya. Dirinya melanjutkan keempat atlet tersebut semuanya tergabung dalam klub Panjat Tebing. Eka Bayu Prabowo, Ponti Hardianto dan Toni Mamiri bersama klub Target serta Sena Septarina di klub Diloka Banyumas. "Setidaknya ada 3 klub Panjat Tebing di Banyumas yang saya ketahui. Pertama klub Target yang telah berdiri mulai 1990 sampai 2016. Kedua Vertikal dari 2005 sampai sekarang serta Diloka dari 2006 hingga 2010. Diluar itu lebih banyak yang berbentuk sispala dan mapala," sambung dia. Lippo menjelaskan masa aktif Pemanjat Tebing Banyumas senior telah terbukti bisa mencapai 25 tahun. Artinya selama 25 tahun bahkan lebih atlet yang bersangkutan masih mampu terus memanjat. Tentu dengan seabreg pengalaman dan prestasi sebagai atlet, mereka memiliki kebebasan untuk memperkuat daerah mana pun yang mereka kehendaki. "Jadi tergantung dari respon pemkab/pemkotnya bagaimana dalam menghargai capaian prestasi para atletnya. Selain itu arah pola latihan, tingkat pencapaian prestasi yang cepat juga sangat berpengaruh karena dalam setiap event Panjat Tebing hadiahnya lebih sering berbentuk uang. Jadi sangat manusiawi jika atlet tidak membela daerah asalnya untuk mencari masa depan yang lebih baik," tutupnya. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: