Kontribusi Atlet di PON Jateng 2016 Menurun
Dipicu Perpindahan Atlet ke Luar Daerah PURWOKERTO - Kontribusi jumlah atlet asal Kabupaten Banyumas dari seluruh cabang olahraga kepada Kontingen PON Jateng 2016 dipastikan menurun. Ketua Umum KONI Kabupaten Banyumas, Drs Sukardi M.Or mengatakan, jumlah atlet Banyumas yang berhasil lolos untuk bergabung dengan kontingen PON Jateng 2016 tidak akan lebih dari 30 orang. "Saat ini yang baru saya pastikan sebanyak 25 orang. Tiga orang dari Kempo, tiga orang dari Taekwondo, 2 orang dari Panjat Tebing, 1 orang dari Tinju, 1 orang dari Selam, 2 orang dari Senam, 2 orang dari Renang, 1 orang dari Pencak Silat, 1 orang dari Paralayang, 1 orang dari Panahan, 1 orang dari Judo, 1 orang dari Golf, 1 orang dari Gantole, 1 orang dari Catur, 2 orang dari Bridge, 1 orang dari Balap Sepeda dan 1 orang dari Sepak Bola," katanya. Dilanjutkan olehnya, potensi penambahan atlet masih bisa terjadi pada cabang olahraga Panjat Tebing dan Renang. "Diluar kedua cabor tersebut kemungkinan besar tidak akan ada lagi penambahan atlet. Dengan penambahan dari cabor Panjat Tebing dan Renang pun, jumlah atlet maksimal hanya 30 orang. Kontribusi yang diberikan tahun ini menurun dibandingkan PON 2012 di Riau dengan atlet sebanyak 35 orang dan PON 2008 di Kaltim sebanyak 33 orang," sambung dia. Sukardi menjelaskan, penyebab utama menurunnya jumlah atlet Banyumas yang berkontribusi untuk kontingen PON Jateng 2016 dikarenakan atlet Kabupaten Banyumas banyak yang pindah ke luar daerah. "Seperti pada beberapa atlet Panjat Tebing dan Menembak yang pindah ke Jawa Barat. Selain itu pada kondisi Pra PON bisa saja kondisi para atlet kita tidak berada pada kondisi terbaik," tambahnya. Belum lagi tahun ini beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan menggunakan pembatasan umur. Seperti Tarung Derajat yang dibatasi hingga umur 32 tahun. "Padahal kalau tidak ada pembatasan 3 orang atlet Tarung Derajat Banyumas bisa lolos. Saya berharap tahun ini posisi Jateng dapat beranjak dari peringkat ke-4 saat PON Riau 2012," tutupnya. (yda/bdg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: