Menjajal Jalur All-Mountain di Cikole

Menjajal Jalur All-Mountain di Cikole

KAWASAN Cikole memang dikenal memiliki jalur off-road yang menantang. Total ada enam jalur yang bisa dipilih dengan memiliki tingkat kesulitan masing-masing. Para cyclist JMTB memilih dua trek. Yakni, C2AM5 dan C2AM Cikidang. Jalur pertama finis di Cibeusi, sedangkan jalur kedua di Cikidang. Meski masuk kategori all-mountain, tidak berarti jalurnya tidak menyediakan rute downhill yang mengerikan. Di jalur C2AM5, justru 80 persen jalurnya adalah turunan curam. Naik sedikit 300 meter, kemudian terus meluncur turun dengan rute berkelok-kelok plus jurang di pinggir jalur. Hampir semua peserta merasakan sakitnya jatuh terperosok. ”Kita jalan kaki saja nggelundung, apalagi pakai sepeda,” kata Ketua JMTB Achmad Fauzie. Berbeda dengan C2AM5, C2AM Cikidang, seluruhnya jalanan menurun. Panjangnya hampir sama dengan jalur pertama, yakni sekitar 15–20 km. ”Jalur tidak terlalu panjang. Moderat lah. Tapi, kondisi jalan yang sangat menyiksa. Apalagi akhir-akhir ini mulai turun hujan. Jalur sangat licin,” katanya. Cikole merupakan salah satu destinasi favorit cyclist penggemar rute off-road. Kawasan tersebut juga tidak terlalu jauh dari tempat tinggal para cyclist di Bandung atau Jakarta dan sekitarnya. Lokasi itu komplet menyediakan rute downhill hingga all-mountain. Jalur yang digunakan adalah jalan setapak sempit yang biasa dipakai warga setempat mencari kayu. ”Ini jalur untuk yang sudah advanced. Kalau pemula jangan ke situ. Tidak recommended. Jalur ini sangat technical. Kita saja tidak hanya melibatkan teman-teman JMTB, tapi juga teman-teman komunitas dari Bandung,” papar Fauzie. Fauzie yang berprofesi fotografer itu mengatakan, Cikole menjadi favorit karena lingkungannya yang asri. Lokasi bersepeda masuk kawasan hutan lindung. Jalurnya yang masih asli membuat banyak cyclist ingin mengeksplorasi kawasan tersebut. Selain itu, pemandangannya sangat bagus. ”Tapi, sebelum ke sini harus sering latihan dulu. Kalau tidak, bisa nyemplung ke jurang,” katanya. Pada 2012 mereka sempat ke kawasan Gunung Bromo. Tahun depan mereka berencana gowes ke Bali dan Wonosobo. Banyak fotografer cyclist JMTB yang memanfaatkan acara gowes juga untuk hunting foto. ”Selain gowes, bisa sekalian motret. Jadi, hobi ya kerja, kerja ya hobi,” kata Wahyuddin, salah seorang fotografer yang bertugas di Jakarta. (aga/c10/fat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: