Waktunya Keluar dari Zona Nyaman

Waktunya Keluar dari Zona Nyaman

JAKARTA – Prestasi tunggal putri pelatnas bulu tangkis belakangan menjadi sorotan. Lindaweni Fanetri, Hanna Ramadhini, Fitriani dll diharapkan bisa mengembalikan nama besar tunggal putri Indonesia. Terakhir kali hanya Maria Kristin yang sukses mempersembahkan medali perunggu di level Olimpiade Beijing, Tiongkok 2008 silam. Untuk itu, bagi penerus Maria sekarang, sudah waktunya untuk keluar dari zona nyaman mereka. Rupanya, keberadaan mereka di pelatnas dirasa sudah cukup meski kurang berprestasi di kancah internasional. ”Makanya dari awal tahun ini, semua mindset anak-anak harus dirubah, mereka harus jadi juara,” ujar pelatih kepala tunggal putri Edwin Iriawan kepada Jawa Pos kemarin (21/1). Dia mengatakan bahwa seharusnya anak didiknya malu jika sudah lama berada di pelatnas tetapi tidak memberikan prestasi. ”Jadi sudah sewajarnya ada perubahan,” lanjutnya. Edwin yang tengah mendampingi anak didiknya mengikuti ajang Malaysia Master 2016 melihat perlahan sudah terjadi perubahan pada Lindaweni dkk. Setidaknya, hingga pertandingan babak 16 besar kemarin, Lindaweni sukses menumbang Chen Yufei dua game langsung 21-18, 21-15. Edwin mengatakan bahwa penampilan dia jauh lebih bagus ketimbang saat tampil di Indonesia Master Desember lalu. Sejauh ini harapan yang dimaksud perlahan mulai terlihat. Pada perempatpat final hari ini, Lindaweni akan berhadapan dengan Pusarla Venkata Sindhu, unggulan tunggal putri pebulu tangkis India. ”Di Malaysia Master kali ini, yang terpenting adalah supaya mereka bisa lebih baik dalam permainan,” katanya. Apalagi, upaya besar terus dijalankan tim tunggal putri Indonesia untuk mempersiapkan diri bisa lolos ke Olimpiade. Harapanya, Indonesia bisa memaksimalkan dua wakil. Syaratnya, Lindaweni dan Maria Febe Kusumastuti bisa masuk di top 16. Tetapi, langkah mereka tentutidak mudah. Sementara itu, Rexi Mainaky, Kabidbinpres PP PBSI mengatakan bahwa apa yang ditorehkan tunggal putri pelatnas di Malaysia master jangan di repon berlebihan. Alasannya, supaya mereka bisa lebih konsisten dalam menjalani babak-babak selanjutnya. ”Linda, memang kami harapkan bisa menjaga tren positif dia,” ujarnya. Mengomentari perjumpaan Linda dengan PV Sindhu, Rexi optimistis tunggal putri terbaik pelatnas itu bisa melewati dengan baik. Apalagi kondisi fisik Linda saat ini cukup prima dalam menghadapi turnamen yang ada. ”Dengan persiapan yang lebih matang saat ini, peluang Linda saya lihat lebih besar,” terangnya. Di sektor lain, wakil Indonesia lainnya masih memperlihatkan performa bagus. Tommy Sugiarto misalnya. Dia sukses menumbangkan wakil Korea Selatan Lee Dong Keun 21-2, 21-17. Sedangkan pertempuran dua wakil ganda campuran pelatnas terjadi. Hafiz Faisal/Shella Devi Aulia bisa mengatasi perlawanan kompatriot mereka Kevin Sanjaya Sukamuljo/ Della Destiara Haris 21-17, 21-19 (nap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: