Semen Padang On Fire, Mitra Kukar Abu-Abu

Semen Padang On Fire, Mitra Kukar Abu-Abu

SURABAYA – Semen Padang dan Mitra Kukar dipastikan kembali bersua di Piala Jenderal Sudirman, kali ini kedua tim dijadwalkan saling sikut pada partai puncak Minggu lusa. Pertemuan keduanya pada laga final tersebut merupakan yang ketiga di turnamen berhadiah Rp 2,5 M itu. Sebelumnya, kedua tim pernah dua kali bersua pada babak penyisihan grup B, Bali, dan delapan besar grup D, Solo. Dari dua pertemuan tersebut, kedua tim saling mengalahkan. Mitra Kukar terlebih dulu atas Semen Padang di babak penyisihan dengan meraih kemenangan melalui adu penalti 5-4 (23/11). Kemudian, Kabau Sirah-julukan Semen Padang-berhasil membayar lunas kekalahan tersebut pada laga kedua delapan besar grup D, dengan skor tipis 2-1 (15/12). ’’Pertemuan kembali kami dengan mereka (Semen Padang) sangat istimewa. Sebab, kami sama-sama menuju final dengan predikat sebagai tim non-unggulan,’’ ujar pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra. Namun, baik Mitra Kukar dan Semen Padang, sama-sama tidak bisa menurunkan komposisi skuad terbaiknya. Hal tersebut merupakan imbas dari absennya beberapa pemain pilar disebabkan sanksi kartu merah dan cedera. Semen Padang tidak akan diperkuat winger lincah Hendra Bayauw dan Satrio Sam yang terkena sanksi akibat menerima kartu merah saat melakoni leg kedua semifinal kontra Pusamania Borneo FC (PBFC) (16/1). Untuk pemain yang cedera, tim asuhan Nilmaizar itu juga minus dua pemain, yakni Gugum Gumilar dan Leo Guntara. Sebagaimana diketahui sebelumnya, Gugum menderita cedera patah tangan kiri. Cedera tersebut didapat juga saat tim meladeni PBFC di semifinal leg kedua. Sedangkan untuk Leo, dia terkena gejala demam. ’’Kami memastikan membawa seluruh pemain (26 orang) ke Jakarta, termasuk keempat pemain yang absen (Bayauw, Satrio, Gugum, dan Leo). Seluruh pemain kecuali mereka sedang dalam kondisi on fire,’’ ujar Nilmaizar, arsitek Semen Padang. ’’Operasi Gugum berjalan sukses pada Minggu (17/1). Namun, dia tetap tidak akan main di partai final nanti,’’ imbuh Suranto, manajer tim. Berbeda dengan lawannya yang “hanya” empat pemain, Mitra Kukar terancam tidak diperkuat delapan pemain intinya. Dua di antaranya sudah pasti, yakni Abdul Gamal dan Bayu Pradana yang terkena kartu merah saat melawan Arema Cronus di Stadion Kanjuruhan (17/1). Laga sengit tersebut ternyata memakan korban. Enam penggawa tim berjuluk Naga Mekes tersebut terpaksa harus cedera. Mereka adalah Risky Pellu, Yanto Basna, Michael Orah, Zulkifli Syukur, Shahar Ginanjar, dan Patrick dos Santos. ’’Keenam pemain kami telah menunjukkan perkembangan bagus terkait cedera yang mereka dapat. Bahkan, empat di antaranya (Zulkifli, Yanto, Shahar, dan Pellu) sudah ikut dalam agenda latihan hari ini (kemarin),’’ ujar Irwansyah, pelatih fisik Mitra Kukar. ’’Hanya Orah dan Patrick saja yang masih belum 100 persen. Semoga dalam 2-3 hari ke depan mereka bisa kembali fit,’’ imbuhnya. Terkait pemain pengganti untuk mereka yang absen, kedua tim memiliki pengganti yang sepadan. Selain itu, bisa saja dilakukan rotasi untuk menyiasati tidak tampilnya beberapa pemain tersebut. Hilangnya Bayauw kemungkinan akan digantikan Nur Iskandar yang akan dipindah posisi dan Rudi yang akan ditarik agak ke tengah di belakang James Koko Lomell. Sedangkan posisi Satrio kemungkinan besar akan ditempati Novan Sasongko yang sukses menjadi eksekutor terakhir saat mereka mengalahkan PBFC via adu penalti. Sementara itu, Mitra Kukar, mengaku tidak bisa memastikan pengganti absennya Abdul Gamal dan Bayu Pradana karena kartu merah. Hal tersebut juga berlaku untuk kemungkinan tidak diperkuat ujung tombak andalan, Patrick dan bek Michael Orah. ’’Kalau ditanya sekarang, kondisi keduanya tidak bisa main. Tetapi final masih hari Minggu (lusa). Kami optimistis mereka berdua bisa kembali,’’ ujar Jafri. (io)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: