Dulu Dihina Guru, Kini Jadi Doktor Filsafat Terbaik
Marah dan dendam mungkin jadi reaksi yang wajar bagi seseorang yang jadi korban penghinaan. Meskipun tentu sebisa mungkin reaksi ini harus dihindari. Tetapi, apa yang dilakukan Levan Wee ini justru sebaliknya. Pria asal Singapura ini tidak mendendam dan justru mengucapkan terima kasih pada orang yang telah menghinanya.Dikutip dari World of Buzz, Levan saat ini menyandang gelar PhD setelah lulus sebagai mahasiswa gelar doktoral filsafat terbaik. Selain itu, dia juga memimpin dua grup band rock tersohor Singapura, Ronin dan Astroninja, sekaligus menjalani profesi sebagai social media strategist. Semua bermula pada 21 tahun lalu. Dia menjadi korban hinaan gurunya hanya karena Levan seorang albino.Tetapi, apa yang dia alami tidak menjadikannya pendendam. Levan justru menyampaikan terima kasih lewat surat kepada gurunya.Sebab, hinaan itu menjadi motivasi bagi Levan untuk melampaui penilaian orang. Meski cara yang dipakai si guru tidaklah tepat. Levan mengunggah sejumlah foto berisi surat yang dia kirimkan ke guru penghinanya. Dia juga mendapat perlakuan diskriminatif dari sang guru hanya karena terlahir berbeda." Sepucuk surat yang saya kirimkan ke guru tua saya, yang telah memandang rendah saya, pada 21 tahun lalu," tulis Levan." Andalah yang menentukan siapa diri Anda, jangan sampai orang lain," tulis dia melanjutkan. Levan mengatakan sebenarnya dia tidak ingin pamer. Tetapi, khusus untuk gurunya, dia tidak bisa tidak pamer." Saya benar-benar ingin menulis surat ini sejak beberapa dekade lalu. Saya pakai gelar 'Dr' saya hanya untuk menimbulkan efek dramatis, tolong jangan panggil saya seperti itu (Doktor)," tulis Levan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: