Kabar Baik, Kuota PPG Guru Madrasah 14.000 Orang

Kabar Baik, Kuota PPG Guru Madrasah 14.000 Orang

BELAJAR: Murid MI Miftahul Huda 2 Jalan Tjilik Riwut km 4 menggunakan masker saat proses belajar sewaktu ada kabut asap di Kalteng pada 2019. JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) kembali menggelar pendidikan profesi guru (PPG) bagi guru dalam jabatan atau guru yang sedang mengajar. https://radarbanyumas.co.id/tunjangan-guru-madrasah-segera-cair/ Itu kabar baik bagi para guru madrasah maupun guru pendidikan agama Islam (PAI) di sekolah yang ikut sertifikasi. PPG bagi para guru yang sedang mengajar sangat penting dan ditunggu-tunggu. Sebab, syarat utama bagi mereka untuk menerima tunjangan profesi guru (TPG) adalah lulus PPG atau sering disebut sertifikasi. Tidak tanggung-tanggung, tahun ini kuota PPG di Ditjen Pendidikan Islam Kemenag mencapai 14.000 orang. Kuota tersebut terbagi untuk tiga kelompok guru. Yaitu, kuota guru mata pelajaran (mapel) agama di madrasah sejumlah 7.000 orang. Kemudian, kuota guru mapel umum sebanyak 2.000 orang dan kuota untuk guru PAI di sekolah dipatok 5.000 orang. Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag Muhammad Zain mengatakan, tahun lalu PPG guru madrasah dalam jabatan ditiadakan. ”Karena anggarannya di-refocusing untuk penanganan pandemi Covid-19,” katanya kemarin (6/6). Program PPG digelar mulai bulan ini dan 100 persen dilakukan secara online. Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sudah menetapkan nama-nama peserta PPG itu. Dengan demikian, peserta tidak perlu melamar atau mendaftar. Kemudian, pelaksanaan PPG tersebut disebar di 34 unit perguruan tinggi di bawah Kemenag maupun Kemendikbudristek. Kuota untuk masing-masing kampus berbeda-beda. UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, misalnya, mendapatkan kuota peserta PPG terbanyak, yakni 600 orang. Disusul UIN Sunan Gunung Djati Bandung 500 peserta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 475 orang, dan UIN Sunan Ampel Surabaya 400 orang. Sementara itu, IAIN Jember yang baru berganti nama menjadi UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember mendapatkan kuota 225 peserta. Zain menuturkan, selama pandemi Covid-19 belum melandai, kegiatan PPG untuk guru dalam jabatan digelar secara online. ”Kami khawatir ada klaster baru,” tuturnya. Pada kondisi normal, PPG untuk guru dalam jabatan digelar secara tatap muka dan berasrama. Meskipun secara online, Zain mengatakan bahwa kegiatan PPG tetap mengutamakan kualitas. Ditjen Pendis Kemenag sudah memiliki tools berbasis teknologi informasi (TI) yang menjadi objektivitas pelaksanaan PPG bagi guru dalam jabatan. Perangkat berbasis TI itu juga digunakan untuk ujian masuk perguruan tinggi keagamaan negeri (UMPTKN). Zain menjelaskan, selama ini ada dua jenis PPG. Yaitu, PPG dalam jabatan untuk guru-guru yang sedang atau sudah mengajar. Kemudian, ada juga PPG prajabatan bagi calon guru atau mahasiswa yang baru lulus kuliah. ”Kami berharap PPG ini dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi guru sebagai pendidik yang profesional sesuai amanah undang-undang.” (wan/c6/fal/ilh/JP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: