Waspadai Uang Palsu! Berikut Daerah Rawan Peredarannya

Waspadai Uang Palsu! Berikut Daerah Rawan Peredarannya

Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi peningkatan peredaran uang palsu setiap tahunnya. Bahkan, peredaran uang palsu, peningkatannya cukup signifikan setiap tahun. ‎Kepala Divisi Penanggulangan Uang Palsu BI, Hasiholan Siahaan, dalam dua tahun belakangan mengatakan, peningkatan uang palsu tembus di angka 173 persen. Berdasarkan data statistik BI, pada 2014 ditemukan 120.417 lembar uang palsu. Sementara pada 2015, pihaknya mencatat ada 319.641 lembar uang palsu. Dia juga mengungkapkan, pada Maret 2015, terjadi lonjakan uang palsu mencapai 55.441 lembar uang palsu. Hasiholan-Siahaan "Kejahatan uang palsu sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Tingkat kaulitas kejahatannya juga sudah meningkat," kata Hasiholan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/5). ‎Sementara, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya menambahkan, kasus uang palsu cenderung meningkat. Baik dari segi jumlah maupun luas peredarannya. "Ini menunjukkan bagaimana kejahatan ini perlu penanganan yang serius. Yang lebih peting adalah pendeteksian sejak awal," Hasiholan merinci, daerah-daerah mana saja yang kerap dijadikan sasaran peredaran uang palsu. Di mana, pada 2015, Pulau Jawa merupakan surganya peredaran uang palsu. "Peringkat pertama‎ Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, kemudian Banten," ujar Hasiholan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/5). Selain itu, sambung Hasiholan, Pulau Dewata, Bali juga diindikaskan sebagai tempat yang banyak beredar jumlah uang palsu, dalam mata uang asing. Apalagi, Bali kerap disambangi oleh turis-turis asing. "Karena di tempat itu (Bali) transaksi ekonomi termasuk tinggi. Selain itu jumlah penduduknya yang banyak juga dijadikan sasaran empuk bagi pelaku untuk menyebarkan uang palsunya," ungkap Hasiholan. Hanya saja, pihaknya tak merinci berapa presentase peredaran uang palsu di daerah-daerah itu. (*/mg4/chi/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: