PP Malaysia - Singapura Tiap Hari Demi Sekolah

PP Malaysia - Singapura Tiap Hari Demi Sekolah

Siapa sih yang tidak ingin mendapat kualitas pendidikan yang lebih baik? Beberapa murid rela menyeberang sungai, mengarungi bukit dengan berjalan kaki agar dapat memperoleh ilmu. Lainnya, harus bolak-balik dari suatu negara ke negara yang lainnya. Seperti yang dialami oleh keluarga ini. Demi meraih impian untuk mendapat pendidikan terbaik, keluarga asal Taman Impian Molek, Johor Bahru, Malaysia harus mengorbankan waktu dan uangnya. Pasalnya, mereka jauh-jauh menyekolahkan anak-anak perempuan mereka yang masih berusia 12 tahun dan 9 tahun ke Singapura. Alih-alih pindah kewarganegaraan, mereka justru menetap di Malaysia. Keputusan Cheng Chu Yeing dan istrinya, Ivy Teh untuk tetap di negaranya, membuat anak-anak mereka, Xiao Ni dan Xiao Ting harus pulang pergi dari Malaysia ke Singapura setiap harinya. Bahkan, mereka akan bangun super pagi untuk tiba di sekolah tepat waktu. Namun, seperti halnya orang tua, Ivy justru merasa sedih harus melihat pengorbanan anak-anaknya yang begitu besar untuk meraih pendidikan. "Aku merasa sedih melihat mereka harus bangun pukul 4 pagi untuk bersiap-siap ke sekolah. Aku juga sudah menyarankan mereka untuk pindah sekolah ke Malaysia, namun mereka menolak," tutur Ivy seperti dilansir The Star. Menurutnya, Xiao Ni dan Xiao Ting justru tidak keberatan sama sekali dengan rutinitas pagi yang biasa mereka jalani. Mereka juga sangat menikmati sekolah di Singapura, namun untuk anak terakhirnya, Ivy memutuskan untuk tetap menyekolahkannya di Johor. Tidak hanya menghabiskan banyak sekali waktu, pengorbanan anak-anak tersebut juga mengucurkan dana yang tidak sedikit. Setidaknya, pasangan ini harus menggelontorkan dana Rp 180 juta dalam satu tahun. Namun ternyata, pasangan ini bukan satu-satunya yang 'mengirim' anak-anak mereka sekolah ke Singapura. Noraini Mokthar salah satunya, ibu berusia 48 tahun ini juga mendukung putrinya, Nurul Aleesha Amirudeen yang saat ini berusia 10 tahun untuk menempuh pendidikan ke Singapura. Meskipun setiap paginya, ia harus mengejar bis pukul 04.40, Aleesha juga sama dengan Xiao Ni dan Xiao Ting, ia justru tidak keberatan dan senang dengan rutinitasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: