Hati-hati Jika Bank Beri Bunga Tinggi

PURWOKERTO- Kebanyakan kasus bank yang bermasalah atau mengalami kesulitan likuiditas, membutuhkan dana segar untuk melanjutkan operasional. Dan cara yang dilakukan berupa menghimpun dana dari masyarakat dengan suku bunga tinggi.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Lembaga Penjamin LPS, Muhamad Yusron pada Media Gathering di El Resto Purwokerto, Rabu (13/11). Yusron menghimbau pada masyaraakt agar tidak mudah tergiur dengan iming-iming suku bunga tinggi dari bank.
Dia mengatakan, suku bunga tinggi itu yang melebihi suku bunga LPS dan perbankan. Saat ini suku bunga LPS sembilan persen, dan bank umum 6,5 persen. "Kalau melebihi itu (suku bunga.Red), LPS tidak bisa menjamin simpanan nasabah," katanya.
Yusron pun menyampaikan, masyarakat dalam hal ini nasabah, biasanya tidak menyadari dengan suku bunga tinggi. Sebab pihak bank memberikan dalam bentuk cashback. Dicontohkannya, nasabah yang menabung di BPR mendapat bunga sembilan persen dan ditambah uang tunai Rp 1 juta, yang disebut promosi dari bank. "Uang itu dianggap cashback dan cashback dianggap bunga," jelasnya.
Berdasarkan data pengalaman LPS, ada 101 bank yang mengalami likuidasi. Dari jumlah tersbut, LPS sudah membayar Rp 1,5 triliun simpanan layak bayar. Namun ada beberapa jumlah rekening tidak dijamin, karena nasabah menerima suku bunga lebih dari suku bunga yang ditentukan LPS.
Untuk itu, LPS pun memberikan edukasi mengenai Program Penjaminan Simpanan. Di mana LPS menjamin hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank, dengan syarat 3T. Pertama, tercatat pada pembukuan bank. Kedua tingkat bunga simpanan tidak melebihi bunga penjaminan LPS. Dan ketiga tidak melakukan tindakan merugikan bank. "Penyebab kedua paling banyak dijumpai," ujar Yusron.
Sementara itu, Kepala Divisi Kesekretariatan LPS, Nur Budiantoro menambahkan, semua bank yang beroperasi di wilayah Indonesia, merupakan peserta penjaminan LPS. Total bank saat ini ada 1.828. Terdiri dari 111 bank umum dan 1.717 BPR. "Sudah termasuk konvensional dan syariah," pungkasnya. (ely)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: