Pedagang Sayur Rela Jual Aset, Gadaikan Sawah, Hutang Bank Karena Tergiur Untung 5 Persen Tiap 10 Hari, Hasiln
Ilustrasi investasi bodong KEBUMEN - Rozikin, warga Desa Krandegan Kecamatan Puring, niatnya berinvestasi di Fitri Cripto malah rugi hingga Rp 1,6 miliar. Pedagang sayur ini rela menjual aset, menggadaikan sawah hingga hutang ke bank, untuk mendapat keuntungan 5 persen dari jumlah dana yang diinvestasikan setiap 10 hari sekali. Rozikin mengatakan, Fitri Cripto menjanjikan keuntungan yang besar. Dia tergiur ikut, meski merasa keuntungan dari Fitri Cripto tidak masuk akal. Karena keuntungan yang didapat melebihi dari bunga bank. Namun melihat banyak tetangganya yang ikut bahkan ada juga orang luar Jawa, membuatnya mulai tertarik. Rozikin pun mendatangi Kantor Fitri Cripto dan bertanya langsung dengan owner Fitri Criptonya. “Saya bertanya apa benar jika saya jadi investor akan ngasih profit 5 persen per 10harinya. Dijawab benar. Padahal Bank Indonesia saja yang milik negara tidak mampu mengasih 5 persen per 10 hari,” katanya menceritakan awal mula masuk Fitri Cripto. Akhirnya Rozikin dijelaskan jika dalam satu hari saja Fitri Cripto bisa mendapat keuntungan 1 persen bahkan lebih. Itu baru 1 hari, jika momennya bagus akan lebih dari itu. https://radarbanyumas.co.id/mantan-tkw-buka-investasi-bodong-gasak-rp-200-miliar-dana-nasabah/ Fitri juga menjelaskan, jika uang investor ditradingkan. Dengan logika Fitri Cripto mampu mendapat keuntungan 1 persen dalam sehari, memungkinkan jika Fitri Cripto mampu memberikan keuntungan kepada para investor sebanyak 5 persen persepuluh hari. “Jadi secara nalar realistis dan masuk akal kalau dia mampu memberi keuntungan sebesar itu. waktu itu saya belum menjadi investor dan baru menggali informasi. Saya tanya soal ijin dan dijawab ada ijinnya, aman dan amanah,” ungkapnya, baru-baru ini. Ilustrasi investasi bodong Dengan keuntungan 5 persen per 10 hari, maka pihaknya akan mendapat keuntungan 15 persen dalam sebulan. Dengan pertimbangan keuntungan dan memastikan keamanan, maka Rozikin pun mulai berinvestasi. “Besoknya saya datang lagi dan menyampaikan mau investasi. Awalnya investasi Rp 200 juta. Awalnya lancar dalam memberikan profit. Karena lancar, saya bukannya ambil profitnya, melainkan ditop up kembali,” ungkapnya. Selang beberapa bulan kemudian, tiba-tiba profitnya tidak muncul. Setelah ditanya katanya sedang ada salah menajeman dan banyak sekali alasannya. Kemudian tidak ada kabar dan owner menghilang. “Total kerugian saya Rp 1,6 miliar,” jelasnya. Diketahui, Fitri Crypto (36) merupakan warga Desa Krandegan, Kecamatan Puring. Perempuan yang juga Buruh Migran Hongkong, diduga menggelapkan uang ratusan miliar. Korbannya mencapai ribuan orang, dari seluruh Indonesia. FT sendiri kini ditahan dan berstatus tersangka. (mam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: