Pekerja Bangunan di Kebumen Meninggal Tersengat Listrik
TKP: Warga tengah melihat lokasi kejadian seorang pekerja bangunan yang meninggal akibat tersengat listrik. KEBUMEN - Nasib tragis dialami seorang pekerja bangunan bernama, Didi Aryanto warga Desa Kalirejo Kecamatan Kebumen. Nyawanya tak tertolong usai tersengat listrik saat mengerjakan finishing sebuah ruko di jalan Pemuda Selatan Kelurahan Kebumen, Senin (25/10). Korban dievakuasi tim SAR dan dibawa ke RSDS untuk diotopsi. Informasi yang dihimpun wartawan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11:15 WIB. Saat itu korban sedang mengerek adonan semen untuk finishing bangunan ruko. Namun naas, besi yang digunakan tersebut menyentuh kabel listrik tegangan tinggi. Akibatnya korban tersengat listrik dan seketika meninggal di lokasi kejadian. Kejadian tersebut sontak menggegerkan warga setempat dan pengguna jalan raya. Bahkan ada yang mendokumentasikan dari dengan video singkat dan tersebar di media sosial. Dari keterangan warga di lokasi kejadian, saat kejadian sempat terdengar ledakan. Ada yang mengira asal ledakan berasal dari travo listrik. https://radarbanyumas.co.id/dua-rumah-dan-empat-mobil-terbakar-di-bengkel-karanggude-karanglewas-ini-dugaan-penyebabnya/ "Saya sedang memarkir motor seketika mendengar suara duarrr sekali, saya kira trafo meletus atau ban motor pecah, ketika melihat sumber suara ternyata ada kepulan asap dan ada orang tersangkut di kabel listrik, saya melihat korban sempat masih kejang-kejang namun tak lama korban sudah tidak bergerak lagi," kata Sumedi (50) salah satu tukang parkir di jalan Pemuda Kebumen. Sementara itu, rekan korban, Muhamad Saefudin, mengaku melihat temannya tersengat listrik tidak ada yang berani menolong. Dikarenakan pada saat itu tubuh korban masih menempel di kabel listrik yang bertegangan tinggi. "Tidak ada yang berani nolong wong korban masih nempel di kabel," jelasnya singkat. Mandor bangunan, Suraji mengatakan, saat kejadian dirinya tidak melihatnya secara persis. Namun karena lokasi yang berdekatan dengan jaringan listrik terbuka dan bertegangan tinggi, ia sudah memperingatkan kepada anak buahnya untuk bekerja dengan hati-hati. Menurut pengakuannya, para pekerja sudah dibekali SOP, salah satunya menggunakan alat pengaman yang telah disediakan. Suraji mengaku saat itu korban lebih memilih menggunakan pengait besi untuk mengangkut bahan bangunan ke atas. Hingga kejadian naas itu pun terjadi. "Sudah diperingatkan, tapi mungkin lebih memilih kemudahan dan menggunakan besi untuk mengangkat bahan bangunan," kata pria asal Jawa Timur itu sembari mengatakan pengerjaan sudah berjalan selama 5 bulan dan dalam tahap proses finishing. Sementara itu Supervisor Regional PLN Kebumen, Fandi Rahmat mengatakan, akibat kejadian itu listrik di kota Kebumen sempat padam. Namun pasokan listrik kembali normal setelah korban berhasil dievakuasi. Ia menjelaskan, sistem jaringan listrik di Kebumen sudah menggunakan alat otomatis. Jika terjadi hubungan arus pendek atau kejadian tak terduga maka listrik akan padam secara otomatis. "Listrik sempat padam karena ada alat otomatis saat terjadi hubungan arus pendek, atau kerusakan teknis," jelasnya. Fandi menambahkan, adanya kejadian ini pihaknya menghimbau, agar lebih berhati hati dengan jaringan listrik atas. Menurutnya listrik tidak berbahaya tapi ketika salah digunakan bisa menyebabkan nyawa melayang. "Masyarakat harus lebih hati-hati apabila sedang bekerja terutama yang berdekatan dengan jaringan listrik bertegangan tinggi atas karena sangat berbahaya, bila perlu sebelum pengerjaan jika berdekatan bisa dikomunikasikan terlebih dahulu dengan PLN," tambahnya. (fur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: