519 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gombong Diwisuda

519 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gombong Diwisuda

Saefur Rohman / Kebumen Ekspres KEBUMEN - Universitas Muhammadiyah Gombong (UNIMUGO) menggelar wisuda pertama setelah berubah status menjadi universitas dari sebelumnya Stikes Muhammadiyah Gombong. Ada sebanyak 519 mahasiswa mengikuti sidang senat terbuka dengan Wisuda Program Diploma dan Sarjana serta Angkat Sumpah Profesi Ners. Wisuda digelar di gedung pertemuan kampus di Jalan Yos Sudarso 461 Gombong dengan menerapkan protokol kesehatan, Sabtu (23/10/2021). Dari semua lulusan terdiri atas 75 lulusan Prodi Diploma III Keperawatan, 41 lulusan Prodi Diploma III Kebidanan, 52 lulusan Prodi S1 Farmasi, 98 lulusan Prodi S1 Keperawatan. 127 lulusan Pendidikan Profesi Ners A dan Pendidikan Profesi Ners B sebanyak 126 orang. Rektor UNIMUGO Dr Hj Herniyatun MKep Sp Mat mengatakan, wisuda tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Wisuda dilakukan tanpa kehadiran orang tua, hal itu mengingat situasi pandemi covid-19, namun mereka masih dapat menyaksikan melalui daring. Sebelum prosesi wisuda dilaksanakan sehari sebelumnya para mahasiswa yang hendak mengikuti wisuda di tes rapid antigen terlebih dahulu. https://radarbanyumas.co.id/universitas-muhammadiyah-gombong-resmi-dilaunching-berbakti-mencerahkan-negeri/ "Tahun ini, wisuda tahun ini menjadi yang pertama setelah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Gombong, mengingat pandemi dan skala kapasitas gedung hanya para wisudawan yang hadir," katanya. Selain itu, Herniyatun dalam sambutannya mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh dosen dan tenaga kependidikan atas kerja keras dan kerjasamanya dalam melaksanakan tugas mendidik mahasiswa dengan tetap mengutamakan mutu dan pencapaian kompetensi. Sehingga saat ini wisudawan telah lulus uji kompetensi 100% dengan dukungan Computer Based Test (CBT) Center yang kami miliki. “Berbagai upaya telah dan akan selalu kami lakukan untuk melengkapi sarana prasarana dan peningkatan sumber daya manusia, baik secara kuantitas maupun kualitas agar setiap kebutuhan mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah dapat selalu terpenuhi,” ujarnya. Tak hanya itu, secara resmi berubah nama menjadi Unimugo, telah terbit Surat Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tentang Izin Penggabungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong dengan Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah (STTM) menjadi Universitas Muhammadiyah Gombong pada 5 Juli 2021 lalu. Saat ini UNIMUGO memiliki 11 program studi yaitu Pendidikan Profesi Ners Program Profesi, Keperawatan Program Sarjana, Keperawatan Program Diploma Tiga, Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi, Kebidanan Program Sarjana, Kebidanan Program Diploma Tiga. Farmasi Program Sarjana, Teknik Industri Program Sarjana, Perawatan dan Perbaikan Mesin Program Diploma Tiga, Hukum Program Sarjana, Manajemen Program Sarjana. Selain itu, tahun akademik 2021/2022, jumlah mahasiswa UNIMUGO sebanyak 1.587 dengan jumlah mahasiswa baru 553 mahasiswa. Adapun alumni sejumlah 7.045 yang telah bekerja di instansi kesehatan, non kesehatan dan wirausaha baik di dalam maupun luar negeri. Bahkan tidak menutup kemungkinan kedepan universitas ini bakal menjalin kerja sama dengan luar negeri dalam meningkatkan SDM bagi tenaga kesehatan. "Saat ini kami mengembangkan sistem informasi manajemen (SIM). Pengembangan terhadap 10 SIM meliputi sistem informasi akademik, sistem informasi kepegawaian (simpeg), e-learning/LMS (learning management system). Serta web etik, sistem layanan perpustakaan, sistem layanan inventaris, sistem telusur alumni. Juga sistem penjaminan mutu, sistem informasi kemahasiswaan dan sistem persuratan untuk mendukung tata kelola yang baik," ujarnya. Herniyatun menambahkan, saat ini UNIMUGO sedang mengembangkan kurikulum membuat formula sistem pembelajaran baru untuk mengantisipasi semakin pesatnya perkembangan teknologi yang terjadi dalam era revolusi industri 4.0. Sehingga kurikulum dan metode pendidikan pun menyesuaikan dengan iklim bisnis dan industri yang semakin kompetitif seraya mengikuti perkembangan teknologi dan informasi serta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). "Kami juga sedang berupaya meningkatkan pendidikan dan kompetensi para dosen. Saat ini ada 13 dosen sedang proses menempuh pendidikan S3 di perguruan tinggi baik di dalam dan luar negeri. Tiga tenaga kependidikan sedang menempuh pendidikan S2 dan enam tenaga kependidikan sedang mengambil jenjang sarjana dan diploma tiga. Juga dosen penerima sertifikasi pendidik sejumlah 25 atau 48 % dari jumlah dosen. Dosen dengan jabatan lektor 23 %, hal ini tentu untuk meningkatkan kualitas para pendidik," ujarnya. (Fur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: