Ulil: Israel Kini Menjadi Negeri Apartheid, Terdapat Pembedaan Hukum, Hak dan Kewajiban
Ulil Abshar Abdalla - Foto dok fin JAKARTA – Ada banyak pertanyaan yang muncul dengan narasi yang cenderung membela Israel. Salah satunya mengatakan, bahwa banyak penduduk Arab yang tinggal di Israel dan menikmati hak sebagai warga negara yang sama dengan orang-orang Yahudi. Lalu, dicoba membandingkan dengan negeri-negeri Arab. Apa bisa Arab menampung warga Yahudi dan hidup bersampingan? Tokoh Nahdatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdallah mengemukakan pendapatnya. https://radarbanyumas.co.id/jokowi-indonesia-mengutuk-serangan-israel/ “Selama berabad-abad bangsa Yahudi bisa hidup berdampingan dengan umat Islam di kerajaan-kerajaan Islam klasik, mulai dari zaman Abbasiyah hingga Turki Usmani. Filsuf-filsuf Yahudi justru muncul di era keemasan peradaban Islam ini. Masalah baru muncul ketika berdiri Israel pada 1948,” kata Ulil, Selasa (18/5). Dia mengatakan, berdirinya negara Isreal jelas menjadi trauma bagi bangsa Arab. Persis saat Israel berdiri pada 14 Mei 1948, ada sekitar 800 ribuan rakyat Palestina terusir dari tanah mereka, karena diteror oleh milisia Yahudi. “Ada 550 kota dan permukiman Palestina yang disapu habis. Setelah itu, hubungan antara umat Islam dan orang Yahudi di negeri-negeri Arab berubah,” katanya. “Tetapi, hingga sekarang masih ada sejumlah komunitas Yahudi yang tinggal di negeri Muslim, seperti Maroko, Tunisia, Turki, Lebanon, Iraq, dll. Meskipun jumlahnya memang merosot,” sambung Ulil. Dia melanjutkan, merosotnya jumlah orang Yahudi di dunia Arab jelas karena konflik Palestina-Israel, dan terjadi setelah Israel berdiri. Sebelum itu, selama berabad-abad, bangsa Yahudi bisa hidup bebas di negeri-negeri. Muslim, bahkan secara intelektual mereka tumbuh, flourishing. Dikatakan Ulil, bahwa penduduk Arab yang tinggal di negeri Israel memang menikmati status sebagai warga negara yang sama dengan warga Yahudi. Ada sekitar 1,8 juta orang Arab di Israel sekarang. “Tetapi, mereka kerap mengalami diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari seperti dicatat dalam laporan Human Right Watch,” paparnya. Ketika konflik mengalami eskalasi hari ini, penduduk Arab di negeri Israel juga mengalami vandalisme, serangan, dan teror, seperti terjadi beberapa hari lalu di Lehava dan La Familia. Saat serangan ini terjadi, polisi Israel tak bergerak untuk melerai. “Dan, on top of that, Human Right Watch telah mendeklarasikan: Israel sudah mempraktekkan kebijakan apartheid, baik di Israel sendiri maupun di wilayah pendudukan (Tepi Barat, Gaza, dan Jerusalem Timur). Dengan kata lain: Isreal sekarang ini sudah menjadi negeri apartheid,” pungkas Ulil Abshar Abdalla. Lalu apa itu politik apartheid? adalah kebijakan politik yang diterapkan di Afrika Selatan di mana terdapat pembedaan perlakuan hukum, hak dan kewajiban dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik, juga segregasi wilayah berdasarkan warna kulit (ras). (dal/fin).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: