Dinilai Matikan Bisnis BBM Eceran

Dinilai Matikan Bisnis BBM Eceran

TOLAK SPBU : Warga Desa Semanding melakukan unjuk rasa menolak rencana pembangunan SPBU.IMAM/EKPSRES Warga Semanding Demo Tolak SPBU KEBUMEN-Sedikitnya 30 warga Desa Semanding Kecamatan Gombong, menggelar unjuk rasa, Kamis (17/5). Mereka menolak rencana pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Warga menilai pembangunan SPBU tidak ada manfaatnya sama sekali. Bahkan justru akan mematikan pedagang eceran. Aksi unjuk rasa dilaksanakan dengan membawa banyak poster bertuliskan penolakan. Ini dilaksanakan di lokasi yang akan digunakan untuk pembangunan SPBU. Beberapa poster bertuliskan Tolak SPBU, “Warga Semanding Bersatu Tolak Pembangunan SPBU,”, ”Stop Pendirian SPBU” dan tulisan bernada protes lainnya. Ketua RT 4 RW 7 Desa Semanding Gombong Anton ditengah-tengah aksi menyampaikan, warga RT 1 RW 7 dan warga Semanding pada umumnya keberatan dengan adanya rencana pembangunan SPBU. Warga menilai manfaat SPBU buat warga sama sekali tidak ada. Namun justru akan membuat resah. “Ini akan mematikan UMKM secara ekonomi. Secara hukum kami indikasikan adanya arogansi dari pihak investor dengan “aparat”. Sebab tanpa seizin warga IMB telah turun. Kami damai menolak SPBU,” tegasnya, diiringi penolakan warga lainnya. Dia menjelskan, ada dua bahaya dengan adanya pembangunan SPBU. Ini meliputi adanya potensi meledak, potensi terjadinya kebakaran dan pencemaran udara. Sebelum ada SPBU telah banyak terjadi kecelakaan pada jalur tersebut. Apalagi nanti setelah ada SPBU. Selain itu disepanjang jalur sudah ada pengusaha bensin eceran. “Nasib mereka terancam perekonomiannya karena dipastikan jika ada SPBU berdiri usahanya akan mati,” ungkapnya. Dia menegaskan, sebelumnya memang sudah pernah ada pertemuan warga dengan investor, namun berujung deadlock. Setelah itu, warga mengira prosesnya akan berhenti. Namun tidak disangka, akhirnya IMB untuk SPBU telah turun. “Kami merasa kecolongan, berulang kali ngecek tidak ada, hinga kemudian IMB turun,” ungkapnya. Menurut dia, tuntutan warga cuma satu yakni tolak SPBU. Kondisi jalan dikawasan tersebut sempit. Selain itu dekat dengan sekolah dan gereja. Selain itu pula jalan juga sepi, sehingga tidak prospek secara ekonomi jika dibangun SPBU. “Aksi ini melibatkan RT, RW, warga, tokoh muslim, tokoh gereja. (mam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: