Perkokoh Persatuan, Jaga Kebhinekaan, Kesbangpol Kebumen Gelar Seminar Kebangsaan
SEMINAR : Peserta menyimak paparan narasumber dalam seminar kebangsaan yang dilaksanakan Kesbangpol Kebumen di Hotel Mexolie.IMAM/EKSPRES KEBUMEN-Kesbangpol Kebumen menggelar Seminar Talk Show serta Diskusi Peningkatan Wawasan Kebangsaan. Kegiatan yang diikuti oleh 200 peserta ini, dilaksanaan di Gedung Pertemuan Mexolie Kebumen, Selasa (9/4). Peserta terdiri dari aparatur pemerintah desa, tokoh masyarakat dan organiasasi kepemudaan. Seminar mengundang narasumber dosen IAIN Salatiga sekaligus Ketua Perhimpunan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jateng, Iskandar Chang I Pao SAg MSi. Narasumber lainnya yakni Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kebumen Drs Heru Setyanto. Acara dipandu oleh moderator dosen IAINU Kebumen Sifa Hamama SCom MSi. Kepala Kesbangpol Kebumen Nurtaqwa Setyabudi SH menyampaikan seminar mengusung tema Memperkokoh Persatuan Menjaga Kebhinekaan. Acara dilaksanakan juga untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan. “Acara juga dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kadar wawasan kebangsaan serta mampu meneruskan pada orang lain. Peserta juga diharapkan mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya. Melalui kegiatan ini, dia berharap terbangun pemahaman tentang hak dan kewajiban serta mempunyai rasa bangga dan cinta tanah air. Selain itu, rela berkorban demi kepentingan negara dan bangsa. Seminar dilaksanakan dengan metode caramah dan tanya jawab. “Kami berharap wawasan ini tidak berhenti sampai di peserta saja. Namun diteruskan kepada masyarakat umum lainnya,” jelasnya. Dalam penyampaianya Iskandar Chang I Pao SAg MSi menyampaikan Wawasan Kebangsaan Indonesia dimulai dari beberapa fase. Fase pertama tahun 1908-1928. Pada tanggal 20 Mei 1908 diakui sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Selanjutnya yakni 1928-1945. Dalam fase ini simbol hidup bersama yaitu Indonesia. Digunakan secara luas dalam rangka perjuangan melawan Belanda. Fase selanjutnya yakni tahun 1945-1966. Dalam fase ini konsep ke Indonesiaan masih mendapat tantangan dari berbagai ideologi lain. Selanjutnya yakni fase ke Empat Orde Baru 1966-1997. Fase ini terjadi stabilitas politik dan wawasan kebangsaan yang baik melalui jalur pendidikan dan pemerataan P4. (mam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: