Pro Kontra Revitalisasi Tugu Lawet Kebumen

Pro Kontra Revitalisasi Tugu Lawet Kebumen

KEBUMEN - Wacana Pemkab Kebumen yang akan merevitalisasi Tugu Lawet menjadi polemik di masyarakat. Sejumlah masyarakat menuding rencana tersebut melanggar regulasi. Hal itu karena Tugu Lawet dianggap sebagai lambang Kabupaten Kebumen. Pro-Kontra-Revitalisasi-Tugu-Lawet Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Hery Setyanto menegaskan, yang terdapat dalam lambang Kabupaten Kebumen bukan Tugu Lawet melainkan Burung Lawet. "Sehingga revitalisasi Tugu Lawet tidak berkaitan langsung dengan perubahan lambang kabupaten," kata Hery, Selasa (30/8). Hery menjelaskan, rencana revitalisasi akan dimulai dengan penyusunan desain Tugu Lawet dan tagline Kota Kebumen. "Sedangkan prosesnya akan dilaksanakan dalam waktu dekat dengan metode sayembara," ujarnya. Menurutnya, metode sayembara digunakan rencana revitalisasi menjadi perhatian nasional. "Hal ini tentunya akan semakin memperkenalkan kebumen di kancah nasional," tegasnya. Sayembara akan melibatkan tim atau juri yang tahu dan memahami tentang sejarah Kebumen. Selain juga, tokoh-tokoh representatif kearifan lokal Kebumen, serta pihak-pihak yang ahli dibidang desain arsitektur dan city branding. Nantinya hasil dari sayembara tersebut, baik desain tugu lawet ataupun city branding akan menjadi hak sepenuhnya pemerintah daerah. Hery juga menanggapi adanya respon masyarakat yang beranggapan bahwa Tugu Lawet akan dibongkar. Ia menegaskan bahwa Tugu Lawet bukan dibongkar namun direvitalisasi. Yaitu untuk meningkatkan fungsi dari Tugu Lawet tersebut. "Bapak Bupati juga tidak pernah mengatakan akan membongkar, namun merevitalisasi," tegas Hery. Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad saat Rapat Pembahasan City Branding dan Tagline Kebumen beberapa waktu lalu menuturkan, fokus pembangunan Kebumen selain diarahkan pada penanggulangan kemiskinan. Serta city branding yang diawali dengan revitalisasi Tugu Lawet dan tagline kota Kebumen. Yahya mengungkapkan, setiap zaman mempunyai ikon dan setiap ikon mempunyai zamannya masing-masing. "Begitu juga ikon Tugu Lawet yang sekarang perlu sentuhan desain dan seni modern tanpa meninggalkan roh tradisi dan historisnya," tandasnya. (ori/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: