Miris, Banyak Anak Muda Mengidap HIV di Kabupaten Kebumen
KEBUMEN - Sebanyak 80 pelajar dari 10 SMK/SMA di Kabupaten Kebumen mengikuti sarasehan pelajar peduli HIV AIDS di Pendopo Bupati, Senin (8/8). Sarasehan yang dibuka oleh Asisten 2 Sekda Kebumen, Tri Haryono itu, menghadirkan dua narasumber, yaitu Kabag Kesra Setda Kebumen Siti Nuriatun Fauziah dan Dosen IAINU Kebumen Dr Syukur Rahmatullah. Ikrar Para Pelajar Peduli Terhadap HIV AIDS Serta Peduli Terhadap Orang yang Hidup Dngan HIV AIDS (ODHA) Tak hanya sarasehan, pada acara tersebut juga dilakukan ikrar para pelajar peduli terhadap HIV AIDS serta peduli terhadap orang yang hidup dengan HIV AIDS (ODHA). Kabag Kesra Setda Kebumen, Siti Nuriatun Fauziah mengatakan, perkembangan penyebaran kasus HIV AIDS sejak 2003 sampai sekarang terus mengalami peningkatan. "Berdasarkan data yang saya terima. kasus kumulatif hingga Juni 2016 sebanyak 583 kasus, tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Kebumen. Kasus tertinggi berdasarkan pekerjaan adalah ibu rumah tangga, kemudian Wanita Penjaja Seks (WPS)," jelasnya. Bahkan anak-anak juga terkena HIV AIDS. Dia mengungkapkan, berdasarkan kelompok umur kasus HIV pada usia 15-19 tahun sebanyak 20 kasus dan pada usia 20-24 tahun mencapai 66 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa di usia produktif dan usia pelajar sudah terdapat yang terinfeksi virus HIV. "Berdasarkan kasus tersebut diperlukan upaya secara komprehensif kepada remaja. kegiatan sosialisasi harus ditingkatkan dengan upayan pelatihan dan pendampingan kepada remaja," tegas Siti Nuriatun Fauziah. Menurutnya, umumnya usia remaja merupakan usia dimana mereka mencari jati diri. Semakin terbukanya informasi membuat remaja perlu diberikan informasi yang benar agar mereka tidak keliru dalam mendapatkan informasi. "Di samping kegiatan edukasi, perlu adanya peningkatan kapasitas dalam berpikir kritis menghadapi dunia modern," ujarnya. Kelompok pelajar, kata dia, merupakan kelompok dimana sudah mulai terbentuk kelompok tertentu dan kepribadian individu tersebut Kematangan dalam berpikir dan berkelompok dapat digunakan dalam membangun pemikiran kritis terhadap suatu permasalahan yang ada, utamanya terkait dengan pergaulan yang semakin mengarah diluar batas dan kasus HIV yang terus meningkat. Asisten 2 Sekda Tri Haryono, mewakili Bupati HM Yahya Fuad, menyampaikan Pemkab Kebumen telah menetapkan peraturan daerah Nomor 2 tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV-AIDS. Peraturan daerah tersebut sebagai landasan yuridis untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS. Kepada para pelajar, bupati meminta untuk menanamkan kepribadian yang baik, teguh dalam kebenaran, serta menghindari perbuatan-perbuatan yang rentan menjadi penularan HIV AIDS. "Masa depan kalian adalah sangat dipengaruhi oleh masa sekarang kalian. Karenanya, jadilah generasi cerdas, yang punya prinsip serta sayang pada diri sendiri, keluarga dan lingkungan," ujarnya . Pihaknya menyadari dengan kondisi globalisasi saat ini, para remaja dengan pergaulannya sangat rentan terkena dampak HIV AIDS. Penyebaran teknologi dan maraknya konten pornografi berdampak pada perilaku remaja saat ini. "Kita sering membaca di media adanya perilaku seks menyimpang, seks bebas dan penyalahgunaan narkoba, yang dilakukan oleh generasi muda," tegasnya. (ori)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: