Niat Mencari Kesaktian, Warga Karanggayam Malah Meninggal Dunia

KEBUMEN - Abdul Ghofur (34) warga RT 2 RW 1 Desa Logandu Kecamatan Karanggayam, meninggal dunia setelah usai bertapa selama 40 hari untuk mendapatkan ilmu makrifat. Ghofur meninggal karena tidak makan dan minum selama 40 hari. Informasi yang berhasil dihimpun, Ghofur pada awalnya datang kepada Kyai Abah Hasanudin (Kyai Syawal) warga RT 2 RW 2 Desa Tepakyang Kecamatan Adimulyo. Kedatangan Ghofur untuk berguru kepada Kyai Syawal terkait ilmu makrifat. Kyai Syawal mengatakan, untuk mendapat ilmu makrifat syaratnya sangat berat, yakni harus berpuasa selama 40 hari, 40 malam. Tekad Ghofur tampaknya sudah bulat. Dia pun mengerjakan ritual tersebut. “Saat menjalankan ritual, Ghofur ditemani saudaranya, Wasin. Namun Wasin tidak kuat dan kemudian berhenti,” tutur Kasat Reskrim Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto SH MH di lokasi pembongkaran kuburan Ghofur. Lebih lanjut dijelaskan, setelah selesai menjalankan ritual tepatnya tanggal 22 Desember 2015 silam, Ghofur dijenguk keluarganya. Begitu melihat kondisi Ghofur yang kurus kering, keluarga memintanya untuk pulang. Namun keinginan keluarga ditolak. Akhirnya pada tanggal 26 Desember 2015, Ghofur meninggal dan jenazahnya dimakamkan di sebelah utara rumah Kyai Syawal. “Ini atas kemauan korban sendiri, yang meminta untuk dimakamkan di tempat tersebut,” ungkap Willy didampingi Kasat Intelkam Polres Kebumen AKP Cipto Rahayu. Setelah mengetahui Ghofur telah meninggal, keluarga korban lantas meminta agar jenazah Ghofur dipindahkan untuk dimakamkan di Desa Logandu. Pihak Kyai Syawal tidak keberatan. Akhirnya makam Ghofur dibongkar. Jenazah yang semula terbungkus menggunakan plastik kemudian diganti dengan kain kafan. Jenazah diantar kerumah duka menggunakan mobil ambulan dengan dimasukan kedalam peti. “Jenazah langsung dibawa kerumah duka untuk dimakamkan,” ucap Willy. (mam/sus)

Sumber: