Jangan Ada Lagi Pemalakan di Obyek Wisata
PETANAHAN - Kementerian Pariwisata RI mencanangkan gerakan sadar wisata dan aksi sapta pesona di Pantai Petanahan, Sabtu (30/7). Ratusan pelaku wisata di Kabupaten Kebumen dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Mulai dari pengusaha perhotelan, home stay, pengrajin, pengelola desa wisata, biro perjalanan dan pedagang. Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementrian Pariwisata RI, Oneng Setya Harini, menjelaskan kegiatan ini untuk mendukung program pemerintah yang menargetkan kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 275 juta wisatawan nusantara (wisnus) di tahun 2019 mendatang. "Pada tahun 2015 kemarin baru dikunjungi sekitar 260 juta wisnus. Sedang untuk wismannya, baru 12 juta," kata Oneng, disela-sela acara Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona. Untuk merealisasikan target tersebut, masyarakat khususnya para pelaku wisata harus disiapkan menjadi tuan rumah yang baik. Dimulai dari hal-hal kecil, seperti membuang sampah ditempatnya, menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan. Kemudian bersikap ramah, murah senyum dan lainnya. "Dengan gerakan ini, kita harapkan para pelaku wisata mulai sadar akan pesona wisata. Mereka harus menjadikan sapta pesona sebagai budaya," ujar Oneng. Oneng menyebutkan, pemerintah telah menetapkan 10 destinasi prioritas untuk dikembangkan. Salah satunya adalah Candi Borobudur. Indonesia sendiri berada di urutan 70 dari 141 negara pada tahun 2014 lalu. Sedangkan, pada tahun 2015 lalu naik ke urutan 50 besar. "Beberapa indikator indek daya saing itu adalah kebersihan, kesehatan dan lingkungan," terangnya. Terlebih, pada tahun 2018 mendatang pembangunan Bandar Udara (Bandara) Kulonprogo akan rampung dikerjakan. Sehingga akan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan di Kabupaten Kebumen. Oleh karenanya, Oneng meminta masyarakat menjadi tuan rumah yang baik dan siap menerima kunjungan wisatawan tersebut. "Jangan ada lagi premanisme, jangan lagi ada pemalakan di obyek wisata," tegasnya. Dibagian lain, Oneng Setya Harini, meminta gerakan sadar wisata dan aksi sapta pesona tidak hanya menjadi seremonial belaka. Tetapi harus diimplementasikan secara nyata di kehidupan sehari-hari. Setelah itu harus disosialisasikan kepada masyarakat luas. Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kebumen, Hery Setyanto menyambut baik gerakan sadar wisata dan aksi sapta pesona tersebut. "Kami menyambut baik gerakan ini. Kami berharap, gerakan ini menjadi budaya dan gaya hidup masyarakat terutama para pelaku wisata,"tandasnya.(ori)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: