Proyek Jaringan Jalan Lintas Selatan Sebabkan Jalan Rusak
KEBUMEN - Pengambilan tanah urug untuk megaproyek jaringan jalan lintas selatan (JJLS) di Desa Korowelang, Kecamatan Kutowinangun untuk sementara berhenti. Pemberhentian karena pekerjaan masih libur. Imbas dari liburnya pengambilan tanah urug membuat kondisi jalan menjadi lebih bersih. Biasanya jalan selalu berdebu dan tanah. Prayudi, salah satu warga Desa Babadsari Kecamatan Kutowinangun mengatakan, pengambilan tanah urug sudah libur mulai H-7 lebaran, dan hingga saat ini belum dimulai kembali. Pengambilan tanah di Desa Korowelang rencananya akan dilakukan sampai tahun 2018 mendatang. “Kalau lagi libur seperti ini rasanya udara sangat bersih,” tuturnya, Kamis (21/7). Menurutnya, akibat dilintasi truk pengangkut urugan JJLS, kondisi jalan banyak yang rusak. Bahkan jalan yang kemudian diguyur hujan menjadi becek. Namun warga tidak bisa berbuat apapun, sebab program tersebut dari pemerintah pusat. “Kita hanya bisa menerima. Apalagi jalan yang dilalui merupakan jalan milik pemerintah,” terangnya. Prayuti menambahkan, pengambilan tanah urug boleh saja, namun bila jalan rusak harus segera diperbaiki. Marjono, warga Babadasari juga mengeluhkan kerusakan jalan yang terjadi akibat proyek JJLS. Bahkan kerusakan jalan membahayakan bagi pengguna jalan. “Sakniki sering sanget enten kecelakaan. Ban mobil njetor, nopo tiang rebutan mergi,” ujarnya. (mam/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: