Taruni Akmil Latihan Menembak Mortir 81
KEBUMEN - Sebanyak 229 personel Taruni Akademi Militer (Akmil) mengikuti pelatihan menembak Mortir 81 mm, Selasa (19/1). Pelatihan menembak mengunakan mortir 81 mm, baru pertama kali dilakukan di Jawa Tengah maupun di Indonesia. Latihan menembak dilakukan di lapangan tembak Dinas Penelitian Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) Desa Setrojenar Kecamatan Buluspesantren. Dari jumlah tersebut, 16 personel di antaranya merupakan taruni tingkat II. Komandan latihan Letkol Inf Suwardi mengatakan, personel dilatih untuk bisa menggunakan senjata mortir 60 co, mortir 60 RL, mortir 81 dan senjata laras panjang FNC. Selain itu, peserta juga dilatih mengunakan senjata dan granat asap 60 KO, granat MO 60 mm KO (GMOB 6 PE AI), granat senapan (GSP 4 PE), Mu Kal 5,56 mm Mu 5 tj ( pendorong GSP ), granat MO 60 mm LR (GMO 6 PE A2), granat asap MO 60 mm, granat MO 81mm Tampela (GMO 8 PE AI), dan granat asap MO 81mm Tampela. "Latihan dilaksanakan selama dua hari. Jarak tembak dan jarak sasaran Jatpoklintar dan linkung ke arah timur Desa Setrojenar dengan jarak 650 sampai dengan 4.500 meter. Sebagai sasaran Bakjat Mo 60 Comando, Mo 60 Lorinco, Mo 81 dan uji coba jat mortir,” tuturnya. Gubernur Akmil Mayjen TNI Hartono mengatakan, selama ini target taruni adalah 18 orang perangkatan, namun dalam setiap angkatan target tersebut belum bisa dipenuhi. Saat ini taruni tingkat III ada 16 orang dan taruni tingkat II 12 orang. "Dalam pendidikan Akmil tidak ada perbedaan perlakuan. Baik itu untuk Taruna maupun Taruni," ujarnya. (mam/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: