Siswa Dilatih Kelola Sampah Sistem Terpadu
SD IT Ibnu Abbas Siap ke Provinsi KEBUMEN-Usai meraih Juara II Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten, SD IT Ibnu Abbas Kebumen mempersiapkan diri untuk melanjutkan lomba Sekolah Adiwiyata, ke tingkat provinsi Jawa Tangah 31 Maret mendatang. Salah satu persiapan yang dilaksanakan oleh SD IT Ibnu Abbas di antaranya, sosialisasi dan loka karya Sekolah Adiwiyata, Jumat (15/1). Acara tersebut juga dihadiri oleh Kelapa Desa Jatimulyo Paryadi, Perwakilan UPTD Dinas Dikpora Alian Siti Istiqomah MPd, Kepala SMA 2 Kebumen, Racmat Priyono SPd MM dan Perwakilan Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kebumen Alfia Diananita Zulfa ST MT MSi. Kepala SD IT Ibnu Abbas, Murniatun SPd SD melalui Ketua panitia penyelenggara Ratna Desita SP mengatakan, untuk melanjutkan lomba Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi, diperlukan persiapan yang matang. Selain itu diperlukan komitmen dan pemahaman bersama lintas pengurus SD IT Ibnu Abbas tentang Sekolah Adiwiyata. “Itu kenapa sosialisasi dan loka karya Sekolah Adiwiyata penting untuk dilaksanakan,” ujarnya. Dia menjelaskan, tujuan program Sekolah Adiwiyata untuk menciptakan lingkungan yang baik bagi para siswa. Di SD IT Ibnu Abbas pengelolaan sampah sudah dilaksanakan dengan sistem terpadu. Siswa membuang sampah secara terpisah sesuai dengan jenis pada tempat sampah yang telah disediakan. Di SD Ibnu Abbas terdapat tempat sampah kertas, organik, plastik, kaca dan besi. “Ini untuk mempermudah pengelompokan sampah” ungkapnya. Menurut Ratna Desita, sampah yang sudah terpisah tersebut kemudian di kumpulkan pada bank sampah. Untuk sampah organik dibuat pupuk bokasi dengan cara fermentasi. Sementara untuk sampah kertas, besi dan kaca selama ini masih dijual. “Pupuk hasil fermentasi digunakan untuk memupuk tanaman yang berada di sekolah,” paparnya. Sementara itu Alfia Diananita Zulfa ST MT MSi dalam sosialisasi tersebut menyampaikan, sampah organik membutuhkan waktu 1-6 bulan untuk hancur. Sampah kaca membutuhkan waktu ratusan tahun. Sampah plastik membutuhkan waktu 50-80 tahun. Sampah kertas butuh waktu 2-3 bulan untuk hancur. Sedangkan sampah styrofoam tidak akan pernah hancur. “Maka dari itu penting sekali untuk pengelolaan sampah dan daur ulang barang yang tidak terpakai," ujarnya. (mam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: