Bahan Baku Naik, Pedagang Menjerit

Bahan Baku Naik, Pedagang Menjerit

BERJUALAN : Seorang penjual tengah menggoreng mendoan. (ILUSTRASI) BANJARNEGARA - Pedagang mendoan mengeluh. Pasalnya harga bahan baku serba naik. Tidak hanya minyak untuk menggoreng, bahan baku lainnya juga ikut naik. Kondisi ini membuat omzet penjualan menurun. Seorang pedagang mendoan di Pasar Darurat Banjarnegara, Suprapti menjelaskan, harga bahan baku mendoan serba naik. “Pengadaan minyak sekarang gampang, cuma masih mahal,” kata dia, Senin (30/5). Suprapti tidak menggunakan minyak goreng curah. Alasannya karena rasa mendoan lebih enak menggunakan minyak goreng kemasan. "Hasil gorengan tidak bagus kalau menggunakan minyak goreng curah," jelasnya. Untuk saat ini, minyak goreng kemasan dua liter harganya Rp 48 ribu. Naik sekitar dua kali lipat dibandingkansebelumnya. "Dulu Rp 24 ribu sampai Rp 29 ribu," jelasnya. Menurut dia, harga bahan baku yang naik tidak hanya minyaknya. Tapi juga bahan baku lainnya. “Bahan baku naik semua. Gandum, tempe, tahunya juganaik," paparnya. Menurut dia, saat ini tempe yang dibeli dari perajin ukurannya mengecil. “Harga tetap, cuma jadi separuh ukurannya,” ujarnya. Dia sendiri pernah menyarankan ke pembuat tempe agar harga dinaikkan, namun tidak mau. "Akhirnya ukurannya diperkecil, kaya tempe separuh. Saya kan menggunakan tempe yang tipis dan lebar untuk mendoan. Sekarang jadi separuhnya," terangnya. Dengan naiknya bahan baku, harga jual dinaikkan. "Yang dulunya Rp 500 dijual jadi Rp 1.000. Dua kali lipat sebelumnya, masyarakat tidak protes karena sudah tahu harga bahan baku mahal," tukasnya. https://radarbanyumas.co.id/tempe-dan-tahu-langka-hingga-mei/ Namun hal ini berdampak pada penurunan omzet sampai 60 persen. "Dulu bisa dijualkan lagi oleh pedagang, sekarang tidak jadi. Kalau dibakulkan lagi, keuntungan menipis," terangnya. (drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: