Elpiji Ditambah, BBM Masih Melimpah, Lonjakan BBM Diprediksi Setelah Lebaran
SITUASI NORMAL: Petugas melayani masyarakat yang membeli BBM di SPBU beberapa waktu lalu. Hingga saat ini, situasi di SPBU masih terpantau normal dan belum ada lonjakan pembeli. DARNO/RADARMAS BANJARNEGARA - Alokasi gas elpiji tiga kilogram atau yang kerap disebut gas melon ditambah. Penambahan ini untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan gas melon sebelum dan setelah Idul Fitri 1442 H. Koordinator Elpiji Banjarnegara, Supono mengatakan, pada Lebaran kali ini Kabupaten Banjarnegara menerima alokasi tambahan. https://radarbanyumas.co.id/pasokan-elpiji-3-kg-tambah-15-ribu-tabung-antisipasi-lonjakan-permintaan/ https://radarbanyumas.co.id/di-banjarnegara-pemudik-lolos-tak-perlu-putar-balik-hanya-pendataan-dinhub-welcome-tetap-dilayani/ "Kabupaten Banjarnegara yang alokasi hariannya 24.200 per hari, mulai 6 - 5 Mei ditambah 25.760 tabung," kata dia, Minggu (9/5). Dia berharap alokasi tambahan ini bisa mencegah terjadinya kelangkaan elpiji bersubsidi di masyarakat. "Harapan kami, pengguna elpiji tiga kilogram tidak perlu khawatir, karena di Kabupaten Banjarnegara untuk tahun 2021 sudah ada sembilan agen. Tambahannya tahun 2020 di Kecamatan Purwareja Klampok yaitu PT Petrogas Elpiji dan pada tahun 2019 PT Wanayasa Gas Cemerlang," terangnya. Sedangkan untuk jumlah pangkalan saat ini ada 1.176 yang tersebar di 278 desa/kelurahan. "Saat ini semua desa sudah ada pangkalan. Cuma masih 24 desa yang baru satu, tahun ini menjadi dua pangkalan per desa," paparnya. Supono berharap dengan ditambahnya agen dan pangkalan, penyaluran gas melon ke masyarakat tercapai sesuai sasaran. "Di kami sistemnya sudah diubah. Sistem pembayaran mulai cashless melalui bank, sistem pelaporan harus tepat dengan log book. Jatah rumah tangga empat tabung, UKM sembilan tabung dan pengecer 50 persen dari alokasi pangkalan," ungkapnya. Supono berharap ketertiban ini menjadi contoh bagi kabupaten lain. "Agar penyaluran elpiji semakin aman dan tidak ada kelangkaan," lanjutnya. Sementara itu, hingga H-4 Lebaran, belum terjadi lonjakan permintaan BBM. Peningkatan, justru diprediksi bakal terjadi setelah Lebaran. Koordinator BBM Korda Banjarnegara, Sapto Tridiyanto mengatakan, belum terjadi kenaikan permintaan BBM. "Hingga saat ini belum terjadi peningkatan grafik penjualan. Mungkin ini dampak dari pembatasan mudik," kata dia. Menurut dia, peningkatan permintaan BBM kemungkinan akan terjadi setelah hari H Lebaran. Kalaupun terjadi lonjakan permintaan, pihaknya siap melayani kebutuhan masyarakat. Dia mengatakan, secara keseluruhan, di Kabupaten Banjarnegara penjualan BBM dilayani oleh 14 SPBU dan delapan Petrashop. Dengan jumlah ini, menurut dia tidak ada kekhawatiran dengan distribusi. Untuk menyuplai kebutuhan BBM di SPBU di wilayah atas, disediakan armada khusus. Armada ini mampu mengantarkan BBM ke daerah pegunungan yang melewati tanjakan terjal. "Disediakan armada khusus, terutama untuk daerah atas yaitu Kalibening, Wanayasa, Karangkobar dan Dieng. Saat ini ada empat SPBU di atas," jelasnya. Terkait dengan kuota menjelang Lebaran, tidak ada batasan kuota. "Pertamina akan memenuhi semua permintaan BBM. Berdasarkan kemampuan penjualan SPBU, kecuali solar," terangnya. (drn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: