Bikin Septic Tank, Warga Dieng Temukan Candi

Bikin Septic Tank, Warga Dieng Temukan Candi

ISTIMEWA CANDI: Batuan yang diduga candi detumkan warga Dieng saat menggali tanah untuk membuat septic tank Senin (20/1) kemarin. BANJARNEGARA - Susunan bebatuan yang diyakini sebagai pondasi candi ditemukan di Dieng, Senin (20/1). Warga tak sengaja menemukannya saat menggali tanah untuk membuat septic tank. Peggiat wisata sekaligus warga Dieng Alif Fauzi menuturkan, susunan bebatuan itu ditemukan saat penggalian tanah mencapai kedalaman satu meter. "Sebelumnya merupakan lahan kentang," kata dia, Senin (20/1). https://radarbanyumas.co.id/diduga-korupsi-ratusan-juta-kades-jeruklegi-kulon-ditahan/ Alif mengatakan septic tank ini dibuat untuk melengkapi Rumah Budaya di Dieng. Menurut dia, warga di lereng sebelah utara kerap menemukan potongan bebatuan. Namun kali ini, potongan bebatuan yang ditemukan susunannya rapi membentuk struktur bangunan. Terkait penemuan ini, pihaknya menyerahkan kepada BPCB untuk ditindaklanjuti. Juru Pelihara Unit Dieng Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah Tusar mengatakan, tumpukan batu mirip struktur bangunan lokasinya sekitar 40 meter dari Museum Kaliasa. "Kami belum bisa menyimpulkan itu candi atau bukan. Tapi memang ada kemiripan dari bentuk dan strukturnya," katanya. Dia menambahkan, pada hari Selasa (21/1 ) ini, tim ahli dari BPCB akan datang ke lokasi. Kepala UPT Pengelolaan Obyek Wisata Dieng Aryadi Darwanto mengatakan, dilihat dari strukturnya, pondasi candi ini mirip dengan Candi Setiyaki. "Kemungkinan sezaman dengan Candi Setiyaki. Sebab dari bentuk dan strukturnya ada kemiripan," kata dia. Menurut dia, pada struktur ini ditemukan Cerat Yoni (simbol Dewi Parvati). Yaitu saluran untuk mengalirkan air menuju Lingga yang menggambarkan Dewa Siwa. Cerat Yoni ini digunakan untuk mengalirkan air saat prosesi upacara keagamaan. Dia menuturkan, penemuan bangunan ini merupakan satu dari ratusan candi yang dulu pernah ada di Dieng. "Berdasarkan catatan Belanda, ada sekitar 400 candi di Dieng. Yang utuh sampai saat ini ada sembilan. Jadi masih banyak yang belum ditemukan," jelasnya. (drn/dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: