Irigasi Masih Jadi "Tempat Sampah"
MEMPRIHATINKAN : Petugas UPT Pemeliharaan Jalan dan Irigasi wilayah 1 memasang kantong sampah di saluran irigasi yang dekat dengan permukiman, Selasa (11/12). DARNO/RADARMAS BANJARNEGARA - Hingga kini masih saja ada orang yang menganggap saluran irigasi sebagai tempat sampah. Padahal membuang sampah ke irigasi berdampak buruk. Bisa memicu banjir, membuat gorong-gorong tersumbat hingga masuk ke lahan pertanian. UPT Pemeliharaan Jalan dan Irigasi wilayah 1 Rakiwan merasa prihatin dengan perilaku ini. "Setiap kali patroli pagi, siang dan sore hari menjumpai kantong sampah yang dibuang ke saluran irigasi," kata dia, Selasa (11/12). Dikatakan, setiap kali patroli, terkumpul sampah dalam jumlah besar. "Kita operasi sampah tiga kali sehari. Setiap operasi, terkumpul satu atau dua gerobak sampah dorong," ujarnya. Sedangkan sampah yang dibuang kebanyakan plastik dan popok bayi sekali pakai. "Plastik banyak sekali jumlahnya. Ada plastik pembungkus detergen, plastik kresek dan plastik lainnya. Rakiwan mengatakan pembuang sampah tidak selalu warga sekitar. Kadang ada pemotor yang menenteng kantong sampah dan membuangnya ke saluran irigasi. "Bukan tentu juga orang di sekitar saluran," kata dia. Untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke saluran irigasi, pihaknya berinisiatif memasang gantungan tempat sampah. Gantungan ini dipasang di dekat permukiman. "Komplek Parakancanggah, Jagabela, Stadion, Pasar Salak, Pasar Ikan," terangnya. Dia berharap dengan adanya tempat sampah ini, warga tidak sembarangan membuang sampah ke saluran irigasi. (drn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: